TASIKMALAYA- Pemerintah terus mendorong agar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya menjadi rumah sakit rujukan regional Priangan Timur.
Sejumlah pembenahan dilakukan pihak rumah sakit agar upaya tersebut dapat segera terealisasi.
Direktur RSUD dr Soekardjo, Warsisto Hidayat, mengatakan untuk menjadi rumah sakit rujukan regional selain prasarana lengkap, tenaga medis sub spesialis pun harus ada.
Dari segi prasarana, Warsito Hidayat, menyebut untuk jadi rumah sakit rujukan regional minimal tersedia 700 tempat tidur bagi pasien.
“Saat ini sedang berbenah sarana prasarana, tempat tidur sekarang baru ada 500. Kalau gedung baru telah beres nambah 50. Mudah-mudahan, dalam dua atau tiga tahun lagi sudah tercapai,” Kata Warsisto saat ditemui di sebuah rapat di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat (20/7/2018) Sore.
Selain itu, dia menuturkan selain prasarana gedung yang menjadi modal menjadi rumah sakit rujukan regional ialah dari kelengkapan alat medis.
Sementara ini, Warsisto mengatakan untuk ketersedian alat medis di RSUD dr Soekardjo dinilai hampir lengkap.
“Alat yang sudah ada di antaranya alat ring jantung, pemecah batu ginjal ESWL, CT Scan 128 slice,” katanya.
Akan tetapi, yang menjadi kebutuhan terpenting saat ini agar segera menjadi rumah sakit rujukan regional, RSUD dr Soekardjo membutuhkan sejumlah tenaga medis berupa para dokter sub spesialis.
Dari minimal 4 dokter sub spesialis yang dibutuhkan, menurut Warsisto, saat ini hanya ada satu dokter sub spesialis yakni dokter sub spesialis bedah digestif (dokter konsultan bedah).
“Kami masih membutuhkan dokter sub spesialis endokrin, sub spesialis ginjal hipetensi, dan sub spesialis onkologi (kanker). Minimal ada 4 dokter sub spesialis agar menjadi RS rujukan regional,” jelasnya.
Untuk menunjang kebutuhan tenaga medis ahli tersebut pihak rumah sakit berinisiasi untuk membiayai para dokter spesialis yang hendak mengambil studi untuk mendapat gelar dokter sub spesialis.
“Karena kebutuhan tenaga medis adalah terus menambah dokter spesialis dan sub spesialis, para dokter yang hendak mengambil studi sub spesialis dibiayai rumah sakit, untuk menjadi sub spesialis dibutuhkan studi selama dua tahun,” katanya. (*)
Sumber: tribunnews.com