Perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat mendorong keberhasilan pencapaian sumber daya manusia. Efeknya terjadi peningkatan jumlah penduduk usia lanjut ( ≥ 60 tahun). Indonesia sudah termasuk negara berstruktur tua dengan proporsi penduduk lansia >7%. Secara global populasi lansia diprediksi terus mengalami peningkatan termasuk Asia, dimana pada 2015 sudah mulai menunjukkan populasi menua.
Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23.66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (9.03%). Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun 2020 (27.08 juta), tahun 2025 (33.69 juta), tahun 2030 (40.95 juta) dan tahun 2035 (48.19 juta).
Rasio ketergantungan penduduk lansia Indonesia pada tahun 2015 sebesar 13.8 artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 14 orang penduduk lansia.
Salah satu kelompok masyarakat yang paling membutuhkan pelayanan kesehatan adalah penduduk lanjut usia. Penduduk lanjut usia secara biologis akan mengalami proses penuaan secara terus menerus, dengan ditandai menurunnya daya tahan fisik sehingga rentan terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
Pada 2015, angka kesakitan lansia sebesar 28.62%, artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia terdapat sekitar 28 orang diantaranya mengalami sakit. Bila dilihat berdasarkan tipe daerah, derajat kesehatan lansia yang tinggal di perkotaan cenderung lebih baik daripada lansia yang tinggal di perdesaan.
Gambar 2. Angka Kesakitan Lansia Berdasar Tipe Daerah di Indonesia
Lansia juga membutuhkan perawatan kesehatan. Berobat jalan dapat dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisonal tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan. Dari tabel di bawah terlihat tiga tempat yang paling banyak didatangi oleh penduduk lansia untuk berobat jalan yaitu praktek dokter/bidan (43.11%), Puskesmas (25.97%) dan rumah sakit pemerintah (12.72%).
Tabel 1. Persentase Penduduk Lansia Sakit Yang Berobat Jalan Menurut Tipe Daerah di Indonesia Tahun 2015
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 penyakit yang banyak dider0ita lansia adalah hipertensi (57.6%), artritis (51.9%), stroke (46.1%), masalah gigi dan mulut (19.1%), penyakit paru obstruktif menahun (8.6%) dan diabetes mellitus (4.8%). Sementara itu, bertambahnya usia menyebabkan menurunnya fungsi-fungsi organ tubuh dan menyebabkan diasibilitas. Masa tua jika tidak dijaga dengan baik dapat mengakibatkan ancaman nyawa, sehingga segala upaya memang harus diubah, salah satunya dengan perilaku hidup sehat (PHBS) yang merupakan program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sumber :
Analisis Lansia di Indonesia 2017, Kementerian Kesehatan Indonesia.
Riskesdas 2013.