Medan | Layanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit (RS) di Sumut belum sepenuhnya berjalan maksimal. Padahal kegawatdaruratan merupakan salah satu hal yang paling urgent dalam pelayanan medis di rumah sakit.
“Meski seluruh rumah sakit saat ini tentu sudah memiliki fasilitasnya, tapi belum maksimal. Soalnya layanan kegawatdaruratan itu belum terkoneksi,” kata Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumut Azwan Hakmi Lubis, Minggu 1 Oktober 2017.
Dia mengatakan, pasien yang dirujuk dalam perawatan ini, sesegera mungkin harus bisa memperoleh penangan yang intensif. Namun ketersediaan layanan kegawatdaruratan untuk penanganan intensif care, seperti ICU, NICU, atau PICU yang dimiliki rumah sakit sangat sedikit sekali.
“Seluruh rumah sakit sudah berjanji untuk melakukan online khususnya yang diperuntukkan bagi pelayanan kegawatdaruratan tersebut. Hanya saja, itu memang belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
Karenanya, menurut Azwan, sangat diperlukan sekali sistem online yang bisa mengkoneksi informasi bagi kepentingan layanan tersebut. Pada layanan 119 yang sudah dicanangkan pemerintah pun, keberadaannya saat ini belum bisa sempurna betul.
“Sebab, layanan itu sangat membutuhkan koneksi dari masing-masing rumah sakit untuk menunjang kinerja operasionalnya. Memang semua (rumah sakit-red) sudah berjanji mau online. Tapi masih sedikit yang sudah melakukannya,” jelasnya.
Untuk itu, Azwan berharap, Dinas Kesehatan sebagai otoritas dapat mengatur prihal online itu. Sehingga 119, bisa berperan lebih jauh dalam mendistribusikan pasien yang membutuhkan layanan kegawatdaruratan kerumah sakit yang tersedia.
“Jadi kalau orang menelpon 119, pasiennya bisa segera di distribusikan, kalau memang sudah online,” pungkasnya.
Sumber: garudaonline.co