Bengkulu – Univeristas Bengkulu (Unib), segera membangun rumah sakit pendidikan untuk menunjang kelancaran studi para mahasiswa Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi tersebut pada masa mendatang.
“Kami segera membangun rumah sakit pendidikan dalam waktu dekat ini guna memperlancar studi mahasiswa kedokteran Unib ke depan,” kata Rektor Unib, Ridwan Nurazi kepada SP, di Bengkulu, Selasa (29/8).
Ia mengatakan, rumah sakit pendidikan ini, akan dibangun di dalam areal kampus Unib, karena lahan kosong masih tersedia untuk dijadikan lokasi pembangunan rumah sakit tersebut.
Dana pembangunan rumah sakit pendidikan ini, katanya bersumber dari bantuan lembaga keuangan internasional yang disalurkan melalui Bappenas. Namun, Ridwan Nurazi tidak menjelaskan secara pasti besarnya bantuan dana yang diberikan lembaga keuangan internasional untuk pembangunan rumah sakit pendidikan tersebut.
“Yang jelas, kami mendapatkan bantuan dana dari lembaga keuangan internal untuk membangunan rumah sakit pendidikan Unib. Doakan saja rencana ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Rumah sakit pendidikan ini, kata Rektor Unib yang akan mengakhiri masa jabatan pertamanya dalam waktu dekat ini, selain menjadi tempat praktek dan penelitian para mahasiswa Fakultas Kedokteran Unib juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.
Namun, pelayanan kesehatan yang diberikan tidak sama persis dengan rumah sakit umum (RSU) M Yunus, RSU Kota Bengkulu, RS Bhayangkara, RS Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dan RS Tiara Sela yang ada di daerah ini, karena fungsinya lebih banyak sebagai tempat praktek dan penelitian dari mahasiswa kedokteran Unib.
“Jadi, RS pendidikan ini kita dirikan untuk menunjang kelancaran studi para mahasiswa kedokteran Unib di masa mendatang. Karena itu, pembangunan RS pendidikan ini sangat diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Ridwan menambahkan, pembangunan RS pendidikan ini, sudah lama digagas Unib, tapi karena sumber dana pembangunannya belum jelas, maka rencana tersebut sampai sekarang belum dapat direalisasikan.
Unib menargetkan pembangunan RS pendidikan ini dapat direalisasikan pada 2019 mendatang, sehingga RS tersebut pada 2020 sudah dapat berfungsi baik sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum setempat juga tempat praktik dan penelitan mahasiswa kedokteran, katanya.
Hal senada diungkapkan Wakil Rektor Unib, Toto Eko Suharto. Ia mengatakan, pembangunan RS pendidikan tidak hanya untuk menunjang kelancaran studi mahasiswa Fakultas Kedokteran saja, tapi dalam rangka mewujudkan Unib sebagai salah satu perguruan tinggi berkelas dunia pada 2025 mendatang.
“Sejak beberapa tahun lalu, berbagai fasilitas kebutuhan mahasiswa Unib terus kami tambah dan ditingkatkan, termasuk pembangunan gedung perkulihan dari beberapa fakultas yang ada. Ini semua kita lakukan agar proses belajar mengajar di kampus berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.
Demikian pula sumber daya manusia (SDM) tenaga pengajar di Unib terus ditingkatkan, melalui program beasiswa tugas belajar para dosen untuk program studi S2 dan S3 baik di dalam maupun di luar negeri.
Saat ini, Unib telah memiliki sebanyak 37 guru besar dari berbagai disiplin ilmu dan diharapkan jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya, sehingga kualitas dosen di perguruan tinggi terbesar di Bengkulu, akan terus meningkat di masa mendatang, kata Toto.
Sumber: beritasatu.com