JAKARTA – Rumah sakit umum Sanglah Denpasar Bali kembali melakukan operasi cangkok ginjal yang ke-4 pada hari Senin (09/07/2017) kemarin.
“Dari tahun 2016 sampai 2017. Rumah Sakit Sanglah sudah 4 kali melakukan operasi transplantasi ginjal. Kita juga didamping oleh ahli bedah Urologi RS Cipto Mangunkusumo. Karena dari awal Rumah sakit Sanglah sudah bekerjasama. Tetapi pada bulan Agustus 2017 nanti kita akan kembali melakukan operasi cangkok ginjal yang ke-5 dan akan dilakukan tim dari Sanglah secara mandiri,” kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr. Ketut Sudartana, Selasa(11/07/2017).
Ketut mengatakan, Rumah Sakit Sanglah akan menjadikan cangkok ginjal layanan unggulan di kawasan Indonesia Timur karena untuk wilayah Indonesia timur hanya Rumah Sakit Sanglah yang menggelar operasi cangkok ginjal.
“Untuk Indonesia timur hanya Rumah Sakit Sanglah yang melakukan operasi cangkok ginjal. Kalau rumah sakit di wilayah NTT, NTB itu masih belum,” imbuh Sudartana
Sudartana menambahkan, untuk operasi cangkok ginjal kemarin itu berjalan lancar dengan pasien adalah warga Bali berusia 40 tahun. Untuk ginjal itu didapatkan dari salah satu keluarganya.
“Operasi kemarin berjalan lancar, hanya tinggal di monotoring dan melakukan pemeriksaan secara rutin tiap bulan,” jelasnya
Sudartana juga menjelaskan kenapa donor harus dari pihak keluarga karena agar tidak ada oknum yang memanfaatkan itu untuk menjual ginjal. Kecuali ada orang yang ikhlas untuk mendonorkan ginjalnya. Itupun untuk mendonorkan ginjal harus melalui banyak proses.
“Kita menghindari oknum yang memanfaatkan penjualan ginjal. Karena kita belum berani dari orang luar. Kecuali ada yang memang benar ikhlas mendonorkan ginjalnya, tetapi syaratnya satu harus sehat tidak ada ganguan fungsi ginjalnya dan tidak sakit-sakitan,” ujarnya
Menurut Sudartana untuk biaya operasi semuanya ditanggung BPJS dan tidak ada biaya tambahan sampai perawatan.
“Biaya sudah ditanggung BPJS, tetapi kalau tidak memakai BPJS melakukan operasi cangkok ginjal bisa mencapai Rp 450 juta,” ucapnya. (*)
Sumber: timesindonesia.co.id