Tak mau gagal dua kali, RS Bali Mandara milik Pemprov Bali yang dicanangkan sebagai rumah sakit pelat merah terbaik se-Bali terus dikebut persiapannya.
Soft opening yang direcanakan Mei dan grand opening Juli pun gagal total lantaran sejumlah fasilitas belum siap. Kini, Dinas Kesehatan Bali menargetkan grand opening dilakukan Agustus.
“Kami targetkan 14 Agustus, bertepatan dengan ulang tahun Pemprov Bali, RS Bali Mandara sudah beroperasi,” terang Kepala Diskes Bali Ketut Suarjaya kemarin.
Kepada Jawa Pos Radar Bali, Suarjaya menyebut gagalnya rencana operasi RS Bali Mandara pada Juli karena beberapa fasilitas alat kesehatan (alkes) belum siap.
Di antaranya alkes untuk operasi plastik yang alatnya tidak ada dalam e-katalog. Karena tidak ada dalam e-katalog, pihaknya harus melakukan lelang umum melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Selain alkes, perlengkapan seperti meubeler dan interior juga harus dilakukan lelang umum. Namun, lanjut Suarjaya, lelang umum tersebut saat ini sedang proses mencari pemenang tender.
“Sekarang lelangnya sudah on teh road, Agustus kami yakin semua kebutuhan sudah siap,” tukas pejabat asal Buleleng itu.
Dijelaskan, untuk kebutuhan alkes RS Bali Mandara membutuhkan dana Rp 200 miliar lebih.
Ditanya kesiapan sumber daya manusia tenaga medis dan lainnya hasil rekrutan belum lama ini, Suarjaya mengklaim tidak ada masalah.
Tenaga kontrak sedang disiapkan dilatih dan dididik. Pihaknya merencanakan kerja sama dengan pemerintah Australia untuk melakukan pelatihan dan pendidikan.
Pihaknya akan mengirim tenaga ke Australia setelah rumah sakit resmi buka. “Australia sudah sepakat dan pasti. Tenaga yang akan kami kirim ke sana mungkin bertahap, setelah operasional,” tegas pria berkacamata itu.(san/mus)
Sumber: jawapos.com