Sikap berbeda ditunjukkan Ketua Fraksi Hanura Perjuangan, Arif menyikapi temuan Komisi III DPRD Bontang atas aktivitas PT Samator Gas Industri Bontang. Menurut Arif, pemerintah tidak perlu menghentikan aktivitas produksi perusahaan. Karena berimbas kepada pelayanan medis di rumah sakit se-Kota Bontang.
Seperti diketahui, PT Samator menjadi pemasok utama kebutuhan gas oksigen ke seluruh rumah sakit di Kota Bontang. Penghentian produksi, justru dikhawatirkan menggangu pelayanan pasien yang membutuhkan gas oksigen.
“Jangan dihentikan, masalahnya Samator menyuplai barang strategis ke rumah sakit di Bontang, kebutuhan oksigen di sana pasti akan terganggu kalau dihentikan,” kata Arif.
Tak hanya itu, produksi beberapa perusahaan yang bergantung dari produk Samator pasti terganggu. Multiplier effect dari penghetian produksi bisa menggangu produksi perusahaan lainya, seperti PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Badak NGL.
Untuk itu, dia mengimbau pemerintah untuk menindak melalui upaya yang persuasif. Misalnya, memberikan tempo waktu untuk pengurusan seluruh administrasi perizinan. Setelah itu, pemerintah melakukan control ketat pelaksanaannya.
“Beri saja waktu untuk pengurusan izin, soalnya tidak mungkin juga perusahaan itu tiba-tiba masuk kalau tidak ada yang kawal. Tapi itukan tidak perlu, yang penting sekarang harus lebih ketat lagi pengawasan pemerintah,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Bontang, Etha Rimba Paembonan mendesak pemerintah menghentikan aktivitas produksi PT Samator Gas Industri Bontang. Penghetian tersebut dilakukan sampai Samator memenuhi seluruh perizinan yang dibutuhkan.
Sebelumnya, Komisi III DPRD Bontang mendapati aktivitas produksi Samator Group belum mengantongi izin lengkap. Sejumlah perizinan industri luput dimiliki perusahaan gas di wilayah Kaltim Industrial Estate (KIE) ini. Pihak perusahaan mengaku selama ini ikut menumpang izin prinsip dari pemilik lahan KIE.
“Yah harus dihentikan dulu jangan sampai beroperasi, tunggu izinnya sudah lengkap seluruhnya baru diperbolehkan kembali berproduksi,” kata Wakil Ketua DPRD, Etha saat ditemui di kantor Sekretariat DPRD Bontang, Selasa (16/5).
Sumber: klikbontang.com