PEKANBARU – Stroke menjadi salah salah satu penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia. Penderitanya juga banyak. Di Rumah Sakit (RS) Awal Bros Panam, ada saja pasien penderita stroke yang masuk setiap hari. Oleh karena itu, perlu peningkatan penanganan kepada pasien ini.
“Pasien stroke itu selalu ada datang berobat ke kami. Setiap hari selalu ada dua atau tiga pasien yang datang,” kata Manager Keperawatan RS Awal Bros Panam, Syafni, dalam kegiatan seminar dan workshop di lantai II Gedung Graha Pena Riau (Riau Pos Group), Ahad (16/4).
Oleh karena itu, katanya dengan banyaknya pasien stroke, maka perlu adanya peningkatan dalam penanganan. Terutama penanganan yang dilakukan oleh perawat. Selain itu, dengan selalu berkembangnya ilmu pengetahuan kedokteran dan keperawatan, perlu juga dilakukan pembaharuan.
“Ilmu kedokteran dan keperawatan itu kan selalu update. Nah, kami lihat dalam tahun ini, belum ada update ilmu stroke di Pekanbaru untuk perawat khususnya. Makanya kami adakan kegiatan ini,” jelasnya.
Menurutnya, selama menjalani pendidikan, memang para perawat telah mempelajari tentang penanganan untuk pasien penyakit stroke. Namun, perlu pendalaman untuk memaksimalkan penanganan kepada pasien stroke.
“Ini rata-rata adalah perawat yang sudah berpraktek. Namun, ada beberapa ilmu yang menurut mereka perlu diperdalam lagi. Makanya mereka ikuti seminar ini. Kami datangkan pakar-pakar stroke sebagai pembicara,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, didatangkan tiga pemateri antara lain, dr Andre Lukas (Spesialis Saraf RS Awal Bros Panam), Enny Mulyatsih (Pakar dan Praktisi Keperawatan RS Pusat Otak Nasional), dan I Made Kariasa (Praktisi Keperawatan dan Dosen UI). Hadir juga dalam seminar dan workshop ini Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesua (PPNI), Dipa Handra.
Kegiatan yang bertema “comprehensive stroke management an attempt to shorten inhospital therapeutic delays” ini, diadakan dalam rangka HUT PPNI Awal Bros Pekanbaru. Selain kegiatan ini, dalam rangka HUT juga telah diadakan beberapa kegiatan lainnya sebulan ke belakang. Seminar dan workshop ini menjadi kegiatan puncaknya.
Sementara, Ketua Panitia Acara, Yopia Derimarta menjelaskan, seminar dan workshop diikuti 150 peserta.(*4)
Sumber: riaupos.co