Manokwari – Kehadiran rumah sakit rujukan di Papua Barat bukan sekedar pilihan, melainkan menjadi kebutuhan mendesak.
Sekretaris Komisi C DPR Papua Barat, Jhon Asmuruf, mengatakan, pembangunan rumah sakit tersebut harus masuk dalam skala prioritas. Untuk itu, alokasi anggaran pembangunannya harus memadai. “Saya harap pekerjaan pembangunan rumah sakit rujukan segera ditender tidak boleh mandek lagi. Saatnya, papua barat memiliki rumah sakit seperti ini. Masyarakat banyak yang sakit sehingga tidak perlu dirujuk lagi ke luar daerah,” kata Jhon baru-baru ini.
Hingga kini, proses pembangunan rumah sakit rujukan mandek. Kondisi ini diakibatkan keterlambatan proses administrasi dokumen pelelangan kegiatan proyek. “Pembangunan fisik rumah sakit rujukan harus dilaksanakan. Tidak bisa tertunda, jiak seperti itu maka akan mempengaruhi serapan anggaran. Sulit untuk mendorong alokasi anggaran yang lebih besar lagi,” ujarnya.
Jhon menegsakan, kepala dinas kesehatan harus berkoordinasi dengan instansi teknis lainnya. Untuk mendukung kelancaran pembangunan rumah sakit tersebut. “Katakanlah rumah sakit ini harus rampung pada 2017, maka anggaran yang dialokasikan harus mencukupi kebutuhan pembangunan. Jangan seperti pembangunan rumah sakit terbesar di kabupaten sorong. Dari bupati Wanane ke Bupati Malak belum juga kelar,” pungksanya. (mp-15)
Sumber: mediapapua.com