Padang. Sebagai salah satu upaya Perguruan Tinggi dalam mendukung konsep Academic Health System (AHS), dan sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran, Universitas Andalas telah membangun sarana pelayanan kesehatan RS UNAND.
Tepat 3 tahun yang lalu, pada 29 Maret 2014 Wamendiknas RI, Musliar Kasim, telah meletakkan batu pertama pembangunan RS UNAND. Dan pada hari ini, gedung RS UNAND yang terdiri dari 4 lantai dan berdiri pada lahan seluas 35.000 m2 diresmikan peluncuran awalnya oleh Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti, Ali Ghufron Mukti
“Sinergi sektor pendidikan dan kesehatan ada pada sistem pendidikan bidang kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas”, ditegaskan oleh Ghufron pada pidato sambutannya.
Dengan menetapkan budaya akademik yang berdasarkan pada prinsip Good Clinical Governance dan Good Corporate Governance, RS UNAND merupakan lahan pendidikan bagi mahasiswa kedokteran yang dilengkapi oleh Pusat Penelitian Klinis yang berorientasi pada aplikasi penelitian terapan yang inovatif di bidang profesi kesehatan.
“Keberadaan RS UNAND ini juga merupakan sinergi dan integrasi dari Tridharma Perguruan Tinggi”, tambah Ghufron.
Sinergitas Academic Health System merupakan sinergi yang terjadi antara Rumah Sakit yang berada di bawah Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Rumah Sakit yang pengelolaannya berada dalam pengawasan Pemerintah Daerah setempat. Sinergitas AHS ini nantinya akan menghasilkan efek multiply yang memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas SDM di bidang kesehatan, untuk Universitas Andalas sendiri, sinergi ini dapat meningkatkan kualitas Dosen Kesehatan, dimana Dosen yang berprofesi sebagai Dokter yang bertugas di RS UNAND ini dapat diberikan NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus) untuk dapat menaikkan karir dan kompetensi akademiknya menjadi jenjang Profesor. Sedangkan sinergi dan integrasi dalam bidang pendidikan antara lain untuk menyiapkan wahana pendidikan yang mengakomodasi perkembangan keilmuan dan pendidikan, bidang penelitian yang melaksanakan riset translasi untuk pengembangan iptek serta pengabdian masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan pelayanan kesehatan baik lokal, nasional maupun perkembangan kebutuhan pelayanan kesehatan ke depan. Diharapkan dengan adanya sinergi ini, RS UNAND selain dapat menjadi salah satu wahana pendidikan dan penelitian juga meningkatkan profesionalitas Dokter yang tidak hanya memiliki integritas moral dan profesional yang tinggi, tetapi juga memiliki jiwa seni dan behaviour professional di atas rata-rata.
“Untuk pengembangan dan operasional RS UNAND ini, pemerintah telah mengalokasikan dana BOPTN sebesar 20 Milyar per-tahun”, tegas Ghufron.
“RS UNAND merupakan RS yang menyediakan fasilitas kesehatan yang optimal dan berkomitmen untuk bekerja dengan ilmu, amal dan spiritual demi kemaslahatan pasien”, jelas Rektor Universitas Andalas. (ind)
Sumber: ristekdikti.go.id