Pemegang kartu BPJS belum bisa mengakses darah gratis di semua rumah sakit yang tersebar di Kota Malang.
Pasalnya, dari total 21 rumah sakit yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) semuanya belum tersentuh layanan tersebut.
Wakil Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa masyarakat mengeluhkan susahnya mendapat kantung darah gratis bagi para pemegang kartu BPJS.
“Di samping memang ada yang berpendapat bahwa biaya pengganti untuk kantung darah itu mahal, satu kantung mencapai Rp 360 ribu,” katanya pada Awak Media, Kamis (30/3).
Sehingga diharapkan kerja sama dengan pihak rumah sakit, PMI, dan BPJS dapat lebih dimaksimalkan.
Dari total 21 rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan PMI, menurutnya belum semua terhubung dengan fasilitas BPJS bersama PMI.
Sehingga, tidak jarang pemegang kartu memperoleh kantung darah tidak secara cuma-cuma.
Sutiaji menyebutkan, untuk dapat mengaksesnya, maka PMI harus kerja sama dengan rumah sakit. Di mana nantinya, PMI yang dapat melakukan klaim atas darah yang dibutuhkan oleh pasien BPJS.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Malang, Bambang Priyo Utomo membantah pernyataan tersebut. Sebab menurutnya, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan semua pihak rumah sakit.
Hanya saja, pemahaman masyarakat masih sangat kurang. Sehingga tak jarang terjadi kesalah pahaman.
“Semua sudah, untuk pemegang kartu BPJS sudah pasti gratis,” tegas pria berkacamata ini.
Tak hanya itu, Sutiaji juga menyampaikan, tarif untuk setiap kantung darah sudah ditentukan oleh pihak Provinsi. Di dalamnya sudah ada peraturan mengikat terkait harga yang ditetapkan, maksimal Rp 360 ribu.
Sumber: malangtoday.net