POLMAN – Kinerja dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polman kini jadi sorotan publik. Mereka lebih sering meninggalkan RSUD sehingga pelayanan tidak maksimal.
Seperti yang dialami Hadijah Nurun, warga Kecamatan Balanipa pada Sabtu (18/3/2017). Ketika ingin melahirkan anak ketiga, bidan Puskesmas Balanipa merujuknya untuk melakukan persalinan di RSUD Polman. Ada gejala tidak bisa bersalin normal. Harus operasi sesar.
Sampainya di RSUD Polman, Hadijah Nurun langsung ditangani rumah sakit. Setelah tanda-tanda kelahiran muncul pihak RSUD Polman merujuk pasien ke RSUD Majene (Tipe C) dengan alasan tidak ada dokter.
Suami Hadijah Nurun, Ridwan dengan terpaksa mengantar sang istri ke RSUD Majene. Dalam perjalanan, dia sangat takut karena ketuban telah pecah. Ridwan menyatakan sangat kecewa dengan kasus yang menimpa istrinya tersebut. Selain pelayanan yang berbelit-belit, dokter juga seenaknya pergi meninggalkan pasien.
“Waktu istri saya masuk di RSUD Polman pagi hari masih ada dokter yang melakukan pengecekan, tetapi menjelang persalinan dokter tidak ada. Kata perawat dokternya ke Makassar. Saya heran kenapa pelayanan dokter seperti ini, padahal mereka sudah digaji tinggi dikasih fasilitas pula,” kata ketua AJI Mandar tersebut, Selasa (21/03/2017).
Anggota Komisi IV DPRD Polman, Abu Bakar sangat menyayangkan ketidakdisiplinan yang dilakukan dokter di RSUD Polman. Menurutnya, ketidaksiapan dokter ahli yang jaga bisa berisiko fatal bagi pasein.
“Saran saya direktur RSUD Polman itu mengatur baik-baik jadwal jaga dokter khusus dokter ahli kandungan yang banyak dibutuhkan masyarakat. Saya akan berkoordinasi dengan ketua komisi IV bagaimana tindakan yang bagus dilakukan,” ujarnya.
Dirut RSUD Polman, dr Syamsiah membenarkan kasus tersebut. “Saya dapat info bahwa dokter tersebut izin ke bagian umum dan diizinkan. Jika minta izin sama saya pasti tidak diizinkan, karena tidak ada yang jaga. Jadi saya minta maaf atas kasus tersebut, dewan dokter sementara bahas kasus ini,” katanya.
Dia juga menambahkan pihak akan melakukan evaluasi terhadap kasus ini. Dia berjanji kasus serupa tidak akan terulang lagi. “Mudah-mudahan ini kasus terakhir. Jangan sampai terulang lagi. Sekali lagi saya minta maaf terhadap kasus ini,” pungkasnya. (edo)
Sumber: fajaronline.com