Saat ini terus dilakukan edukasi kepada masyarakat terkait kanker, salah satu jenis penyakit yang mematikan. Meskipun bukan penyakit yang menular, namun penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kematian pada manusia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, yaitu:
- Indeks massa tubuh tinggi,
- Kurang konsumsi buah dan sayur,
- Kurang aktivitas fisik,
- Penggunaan rokok, dan
- Konsumsi alkohol berlebihan.
Menurut Menkes Nila F. Moeloek, kanker sebagai global epidemi, hal ini dapat diartikan bahwa kanker telah menjadi masalah di dunia karena jumlah penderitanya yang terus meningkat demikian pula dengan kematiannya. Sehingga perlu dilakukan upaya promotif dan preventif dengan terus melakukan sosialisasi, advokasi dan edukasi pada semua lapisan masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan pada masyarakat akan bahaya penyakit kanker tersebut. Faktanya beberapa jenis kanker dapat dicegah melalui deteksi dini seperti kanker leher rahim dan kanker payudara, sehingga pasien tidak datang ke fasilitas layanan kesehatan dengan keadaan stadium lanjut.
Sebenarmya penyakit kanker dapat menyerang siapapun tanpa mengenal umur, karena penyakit kanker adalah penyakit yang diakibatkan adanya pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal dan berubah menjadi sel kanker. Hal ini dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor seperti seperti faktor genetik, faktor karsinogen (diantaranya zat kimia, radiasi, virus, hormaon, dan iritasi kronis) serta faktor gaya hidup masyarakat itu sendiri.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang dilakukan oleh Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI ditemukan prevalensi penyakit kanker tertinggi berada pada kelompok umur 75 tahun ke atas, yaitu sebesar 5,0‰. Peningkatan prevalensi yang cukup tinggi nampak pada kelompok umur (25-34) tahun, (35-44) tahun, dan (45-54) tahun, sehingga kelompok ini dimungkinkan berada pada prevalensi kanker yang cukup tinggi karena faktor perilaku dan pola makan yang tidak sehat, seperti kurangnya konsumsi sayur dan buah, merokok, obesitas, mengonsumsi makanan berlemak tertinggi, mengkonsumsi makanan dibakar/dipanggang dan mengonsumsi makanan hewani berpengawet cenderung lebih tinggi pada kelompok umur yang lebih muda ini. Sesuai data terdapat perbedaan perilaku dan pola makan pada tiap kelompok umur, maka diperlukan upaya pencegahan dan promosi kesehatan yang tepat.
Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada seluruh lapisan umur penduduk di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4‰ atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu 4,1‰. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar 68.638 dan 61.230 orang.
Menurut WHO pada tahun 2030 diperkirakan lebih dari 12 juta orang akan meninggal akibat kanker per tahun. Di negara berkembang yang fasilitas deteksi dini dan pengobatannya belum memadai, angka kematiannya lebih besar dibandingkan negara maju.
Tema Hari Kanker Sedunia 2016 “We Can. I Can” merupakan ajakan bersama-sama terlibat untuk mencegah kanker dengan cara deteksi dini, vaksinasi dan menerapkan gaya hidup sehat. Lebih dari sepertiga jumlah kanker dapat dicegah dengan upaya:
- Menghindari rokok
- Mencegah obesitas
- Meningkatkan aktivitas fisik dengan berolah raga
- Mencegah penyakit menular seksual.
Dengan slogan “We Can. I can” marilah kita bergandeng tangan dalam memerangi kanker (SW).