BILA biasanya warga memandang sebelah mata terhadap pelayanan di rumah sakit pemerintah, bolehlah diadu dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu. Proses pendaftaran pasien pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bahkan hanya butuh waktu sekitar 15 detik.
Siti, 60, warga Pondok Labu, mengaku puas seusai menjalani terapi trauma tulang di Poli Tulang di RSUD tersebut. Layanan tidak menomorduakan peserta BPJS. Bahkan, untuk kategori rumah sakit pemerintah, sistem pelayanan yang dibangun cukup modern.
Siti datang pukul 08.00 WIB dan sekitar pukul 09.30 sudah bisa kembali ke rumah. “Dari tadi sudah selesai, tinggal nunggu jemputan saja,” ungkap Siti ketika ditemui di RSUD Pasar Minggu, Jalan TB Simatupang No 1, Jakarta Selatan, kemarin.
Menurut dia, pelayanan sekelas itu layaknya rumah sakit swasta besar. Mulai pendaftaran, pemeriksaan pasien, terapi, hingga penebusan obat dilakukan secara cepat. Pasien sama sekali tidak diribetkan dengan sejumlah prosedur administrasi.
Proses pendaftaran untuk peserta BPJS hanya butuh waktu 15 detik. Datang ke sana, Siti hanya perlu membawa surat rujukan, KTP, dan kartu keluarga. Ia tidak mengantre dari subuh untuk mendapatkan nomor antrean sebagaimana di rumah sakit lain.
“Saya cuma bilang sama perawat mau terapi untuk anggota BPJS lama, diarahkan ke mesin pengambilan nomor, lalu tinggal duduk di depan ruangan praktik dokter. Lalu dipanggil lewat alat pengeras suara,” jelas Siti.
Selain itu, persediaan obat yang diberikan pihak rumah sakit bukan asal-asalan. Pengalaman dirinya menebus obat resep ketika berobat ke tempat lain, harga yang ditawarkan cukup mahal sebesar Rp110 ribu. “Di sini obatnya pun bagus.”
Andini, 32, pasien lainnya, merasakan kepuasan serupa. Saat ia datang membawa anaknya ke kamar instalasi gawat darurat (IGD), pihak rumah sakit segera menolong, baru setelah terlayani, datang perawat mengurus administrasi. “Anak saya diare akut. Saya tidak bawa rujukan dari puskesmas, langsung ditangani,” cetusnya.
Meski anaknya tergolong pasien baru peserta BPJS, prosedur pendaftarannya tidak butuh waktu lama. Bila dihitung, lanjut Andini, hanya butuh waktu 10 menit untuk melakukan rekam medis di tempat pendaftaran.
Rumah sakit berkelas
Pemantauan Media Indonesia, rumah sakit yang baru berdiri sekitar satu tahun yang diprakarsai Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama waktu itu memiliki pelayanan yang tidak kalah dengan rumah sakit swasta berkelas.
Mulai pendaftaran, diagnosis dokter, hingga penebusan obat terintegrasi. Dari segi bangunan, gedung RSUD Pasar Minggu bercat warna hijau terdiri dari 12 lantai. Total bangunan seluas 43.495,78 meter persegi yang berdiri di area sekitar 2,5 hektare.
Dari lantai dasar, saat pasien masuk ke dalam, RSUD Pasar Minggu terasa bukan seperti rumah sakit. Bahkan bila dirasakan, pelayanan dan fasilitasnya lebih mirip hotel bintang empat dengan pintu otomatis terbuka untuk menyambut pasien.
Di lantai dasar ada beberapa fasilitas yang disediakan, mulai pendaftaran pasien peserta BPJS, pasien umum, IGD, apotek, laboratorium, ruang radiologi, bank pemerintah (Bank DKI), hingga bank darah. Jadwal praktik dokter terpampang di tempat strategis yang mudah dilihat pasien.
Naik ke lantai dua, pasien akan menenukan ruang-ruang praktik dokter mulai poli anak, poli ortopedi, poli saraf, hingga poli penyakit dalam. Lantai 3 hingga lantai 10 diperuntukkan khusus pelayanan pasien rawat inap, sedangkan lantai teratas diperuntukkan ruangan direktur umum dan jajarannya.
Direktur Umum RSUD Pasar Minggu Caroline Sulaksito menjelaskan pihaknya memiliki SDM 677 orang dengan kemampuan melayani 1.000 pasien setiap hari. Pasien terbesar (80%) peserta BPJS.
RSUD Pasar Minggu memiliki kapasitas rawat inap kelas III sebanyak 235 kamar, kelas II 56 kamar, kelas I 36 kamar, VIP 6 kamar, VVIP 13 kamar, dan ruang ICU 70 kamar.
Untuk mengecek ketersediaan kamar, kata Caroline, warga bisa langsung ke situs Jakarta Smart City, BPJS Aplicares, atau situs RSUD Pasar Minggu.
Ke depan, salah satu fasilitas yang akan jadi unggulan ialah alat radio terapi untuk pasien kanker. Pasien BPJS pun bisa mendapatkan layanan itu. (J-2)
Sumber: mediaindonesia.com