Banyak rumah sakit yang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat masih melakukan hal-hal yang sebenarnya mengandung pemborosan. Pemborosan (waste) yang dimaksud seperti waktu tunggu pasien (menunggu obat, menunggu pendaftaran, menunggu panggilan pemeriksaan/tindakan berikutnya, dan lain-lain), kesalahan dalam mengambil berkas rekam medis, jadwal dokter yang tidak ditepati dan lain-lain. Masih banyak waste lain yang tidak disadari oleh rumah sakit (manajemen dan karyawan). Hal tersebut menyebabkan pemborosan dan inefisiensi dan inefektifitas dalam pelayanan rumah sakit.
Lean adalah suatu upaya terus-menerus untuk menghilangkan waste dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk baik barang maupun jasa agar memberikan nilai kepada pelanggan (Gaspersz ). Lean berfokus pada tujuan secara terus-menerus mengubah waste menjadi value dari perspektif pelanggan. Ini merupakan pendekatan sistematik yang tepat untuk proses peningkatan (improvement), error proofing (anti salah, mencegah kesalahan) dan mereduksi waste.
Melalui pengidentifikasian seluruh proses yang ada akan diketahui mana aktivitas yang bernilai tambah dan mana aktivitas yang bernilai tambah (non value added). Proses tersebut digambarkan sebagai big picture mapping (atau Value Stream Mapping-VSM) yang menggambarkan peta nilai proses dalam suatu aktivitas. Dari VSM tersebut dapat dianalisis, ditemukan solusi untuk melakukan perbaikan yang tepat sasaran sesuai waste yang ada.
Salah satu rumah sakit di Jakarta sudah menerapkan konsep Lean dengan baik adalah RS PELNI. Sejak tahun 2015, RS PELNI sudah menerapkan lean management yang salah satu manfaatnya, rumah sakit ini berhasil dengan baik melayani pasien pasien yang terkait dengan program BPJS ( Link : http://alomet.co.id/artikel/detail/72/penerapan-lean-management-di-rs-pelni-mulai-menuai-hasil–manfaat )
Belajar dari kesuksesan RS PELNI, rumah sakit lain juga dapat mengimplementasikan Lean untuk rumah sakit masing-masing. Karena dengan implementasi Lean, RS dapat mempraktekkan beberapa alat (tools) untuk menghilangkan atau mengurangi waste yang ada. Ada 8 jenis waste yang umum yaitu overproduction, delays, transportasi, process, inventories, motion dan defective product (Lean Six Sigma for Manufacture and services Industries Vincent Gaspersz 2007). Dengan dilakukan upaya menghilangkan waste dalam kerangka implementasi Lean, rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan. Rumah sakit dapat meningkatkan nilai tambah dan kepuasan pasien (SW).