Laporan dari Ho Chi Minh City, Vietnam
Oleh: Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M. Sc, PhD
Laporan 7:
Sesi ini membahas topik dengan judul:
What does the future of patient care look like, what skills will be needed and what can hospitals do to prepare for it
Panelisnya antara lain:
1. Mrs. Le Thuy Anh, Deputy General Director, Operation, Vinmec International Hospital Joint Stock Company (Vietnam)
2. Mr. David Leach, Senior Vice President, Enterprise (USA)
3. Dr. Dilshaad Ali Bin Abas, Project Development Executive, FV Hospital (Vietnam)
4. Moderator: Mr. Seang Teak Tan, Group Chief Operating Officer, Hoan My Medical Corporation (Vietnam)
Poin-poin penting yang disampaikan:
Mrs. Le Thuy Anh, Deputy General Director, Operation, Vinmec International Hospital Joint Stock Company (Vietnam)
Situasi kesehatan di dunia; masyarakat semakin menua,
seiring globalisasi – demand meningkat,
kemajuan teknologi yang meningkat,
kolaborasi internasional, berbagai stakeholder yang berkolaborasi,
sistem informasi di pelayanan kesehatan (klinis, manajemen, keuangan; orang yang bepergian dan juga penyakit serta pengetahuan yang berpindah).
- Bentuk baru pelayanan kesehatan, merupakan kombinasi dari: akses terhadap pelayanan yang bermutu, Personalied/precision medicine, profisiensi (mereka yang melayani, proses pelayanan dan platform teknologi)
- Bagaimana dengan kondisi pasien di masa depan? Mereka membutuhkan hollistic model (prevention and care) dengan penekanan kuat pada diagnosis, monitoring, dan pelayanan preventif.
- Konsep Pusat Unggulan
- Teknologi IT yang dikembangkan untuk: Personalised data, web based platform, high security. Connected medical devices to support doctors, nurses and patient; Quantified personal health data; Telemedicine untuk memperbesar sumber daya dan keahlian (ahli dari berbagai dunia, dari pemerintah, dari RS lain dan sebagainya).
- Keterampilan apa yang diperlukan RS? Menerapkan evidence based medicine, Menggunakan Teknologi Informatika di pelayanan kesehatan, Kemampuan penguatan biomedikal, Komunikasi ineterpersonal, serta Ketrampilan untuk long life learning
- Apa yang dikerjakan RS Vinmec sebagai Private Hospital? Beberapa diantaranya, meningkatkan akses (clinical services) ke seluruh negari; secara berkesinambungan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (teknologi) dan orang); investasi di IT, menguatkan Platform Bio-Medical; memperkuat patient experience; Database management
- Bagaimana persiapan sebagai RS swasta?. Upaya yang dapat dilakukan antara lain: meningkatkan motivasi termasuk kolaborasi; masuk ke sistem kesehatan nasional untuk meningkatkan kselamatan dan mutu pelayanan. menjadi agen perubahan untuk pengembangan RS nasional dan internasional.
David Leach, Senior Vice President, Enterprise (USA)
RS saat ini harus berfungsi sebagai lembaga yang kompleks,
24 jam sehari , 7 hari seminggu.
RS berada di: tengah tengah krisis kemampuan bayar;
pola makan dan lifestyle tidak sehat, yang mengarah ke kondisi kesehatan buruk yang kronis dan penyakit;
populasi yang menua;
pasien yang semakin menuntut dan berharap; dan exploding cost.
- Namun ada teknologi bagus yang dapat melawan kecenderungan di atas yang sebagian berbasis pada kemajuan tekonologi Telekomunikasi dan Informasi yaitu: teknologi di Internet; Teknologi yang memungkinkan mobility misal adanya smartphones; dan berbagai sistem pembelajaran.
- RS perlu mempersiapkan diri bahwa kebutuhan data untuk pasien sangat besar. Jika ada 6 Terrabyte data untuk setiap orang, dapat dibayangkan betapa besarnya data yang ada. Ada sebuah ledakan dari data kesehatan. Dalam waktu 10 tahun diprediksi jumlah data akan naik 50 kali lipat.
- Bagaimana RS di masa depan? RS akan lebih smart, bersifat digital, pasien tersambung ke RS dan sistem kesehatan yang lebih luas, ada optimalisasi, kemudian memperhatikan pasien-pasien secara lebih personalised, hal ini dilakukan untuk pengelolaan yang baik.
- Masa depan perawatan pasien: masyaraat semakin smart dan tinggal dengan baik di rumah dan masyarakat; pelayanan yang tepat waktunya dan kompleks. Dengan demikian masa depan pelayanan RS adalah Precision Medicine.
- Closing remark: Bagaimana RS-RS dapat menyiapkan diri?
Dr. Dilshaad Ali Bin Abas, Project Development Executive, FV Hospital (Vietnam)
Masa Depan Pelayanan Kesehatan
Bagaimana situasi yang ada di dunia.
Dulu Amerika sekarang bergerak ke Asia
sebagai pusat pengembangan.
IT memang menjadi kunci.
- Perjalanan pasien mulai ketika masuk ke RS dan mulai terlibat sistem IT di pelayanan kesehatan. Selamat datang dalam era Big Data.
- Pelayanan kesehatan di masa ini dan mendatang menggunakan berbagai teknologi modern yang menggunakan prinsip-prinsip manajemen seperti Cloud yang memberikan kemudahan untuk penyimpanan data.
- Remote Health Care bukanlah sesuatu yang virtual. Pasien di rumah atau daerah terpencil akan sangat terbantu dengan Remote Health Care. Hal ini tidak dapat dihindari. Pertanyaannya adalah apakah safe? Hal yang penting bukan masalah teknologi sebagai bentuk kemajuan, yang penting adalah keselamatan pasien dalam pelayanan model ini.
- Rumah sakit yang secara digital terhubung dengan masyarakat atau lembaga lain merupakan masa depan yang harus kita perhatikan. Ada berbagai peralatan di RS yang akan terhubung dengan berbagai devices yang dipegang oleh masyarakat. Hubungan ini, apabila dikelola dengan baik, akan meningkatkan mutu pelayanan karena akan memperbaiki aliran data dan meningkatkan personalized healthcare for every individual.
- Kesimpulan masa depan pelayanan kesehatan tidak lepas dari perkembangan Digital. RS harus menyiapkan Platforms + Ecosystem + Strategy agar tidak terjadi kekacauan. Hal ini bukan masalah strategi IT, tetapi strategi RS dengan dukungan IT yang baik.
Apa yang dibahas oleh ketiga panelis tersebut digaris bawahi dalam sesi yang berjudul:
Digital Transformation in Health
Mr. Gabe Rijpma, Sr. Director Health & Social Services Asia, Microsoft (Singapore),
menyatakan bahwa: Kemajuan teknologi saat ini telah berada di tangan kita,
dan terjadi suatu proses perpindahan ke digital.
Tahun 2025 akan ada 60% computing di Cloud.
Dalam konteks ini diperkirakan banyak pengguna pelayanan kesehatan yang tersambungkan secara digital dengan lembaga pelayanan.
Ada harapan industri kesehatan untuk mentransformikan sistem yang mengelola “orang sakit” menjadi lebih luas cakupannya,
termasuk untuk pencegahan dan promosi kesehatan sebelum sakit.Hal ini dapat dikelola oleh RS dengan bantuan teknologi digital.
Catatan:
Menkes Vietnam masih mengikuti pertemuan ini dan ikut aktif dalam diskusi dengan membahas perlunya teknologi baru ini ke rumahsakit. Dalam diskusi, sekali lagi dia berharap untuk mendapatkan bantuan pengembangan kemampuan manajerial dari kelompok ini.
Diskusi Refleksi:
Masa depan RS yang dibahas pada sesi ini, banyak bertumpu pada kemajuan teknologi, khususnya IT. Terjadi dinamika yang sangat terlihat dalam HMA 2016 termasuk adanya konsultan-konsultan IT internasional. Di Indonesia, dalam era BPJS…apakah perkembangan ini relevan? Sebagian dari apa yang dibahas dalam sesi ini jelas tidak mungkin ter-cover oleh BPJS, misal personalized medicine. Pertanyaan kuncinya adalah:
- Apakah RS-RS di Indonesia sudah memikirkan strategi ke depan dengan dukungan IT, serta sudah melakukan persiapan-persiapan untuk menangani pasien di masa depan, atau masih repot dengan urusan sehari-hari?
- Adakah konsultan IT di Indonesia yang mampu membantu RS untuk melayani dengan baik dan menyiapkan masa depan yang berdasarkan sistem digital?