Bojonegoro Kota – Pengerjaan bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo tipe B di Jalan veteran hingga kini belum tuntas. Bupati Bojonegoro mengatakan, hal itu wajar karena harusnya dahulu pada tahun 2006-2007 RS tersebut tidak dibangun seperti itu.
Menurutnya jika masyarakat meminta agar RSUD itu di fungsikan, harus lebih bersabar. Sebab, proses tambal sulam RS pada bangunan induk tidaklah mudah.
“Kalau mau difungsikan ya seperti ini resikonya, lama. Dulu harusnya RS itu tidak dibangun seperti itu,” ungkap Kang Yoto
Kang Yoto menambahkan, pembangunan RS sudah dikebut semaksimal mungkin. Tapi tetap saja tidak bisa segera pindah begiru saha, segala sesuatunya belum siap. Seperti halnya sekarang, instalasi pengelolaan air limbah yang tidak standar butuh disiapkan semua.
“Kalau kita fungsikan lalu pengelola limbahnya tidak standar, banyak orang yang mati, bahaya mana?” ujar Suyoto.
Saat ini memang pihak RSUD tengah memperbaiki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Proses perijinan belum bisa keluar juga dikarenakan IPAL yang belum siap.
Katanya proses lama ini merupakan kesalahan masa lalu yang panjang. Mengenai perijinan dan standarisasi bukan merupakan wewenang Pemkab, melainkan pusat.
Ditanya mengenai apakah proses lamanya renovasi merupakan kesalahan dari direktur RSUD, bupati menjawab bahwa sampai saat ini tidak melihat indikasi tersebut. Menurutnya dari kondisi di lapangan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Direktur RSUD sudah bekerja sangat luar biasa,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bojonegoro Ir. Andi Tjandra menyebutkan, target penyelesaian renovasi serta bangunan pada bulan Oktober mendatang. Namun untuk penyelesaian masih dibutuhkan waktu hingga tahun 2017 mendatang. “Mungkin Oktober bisa selesai, secara keseluruhan masih tahun depan,” tuturnya. (pin/moha)
Sumber: beritabojonegoro.com