Madiun, Banyak investor di bidang layanan kesehatan, tertarik untuk mendirikan rumah sakit (RS) Internasional di Kota Madiun, Jawa Timur. Pasalnya, di kota yang terkenal dengan pecelnya ini, belum memiliki rumah sakit bertaraf Internasional. Karena satu-satunya rumah sakit terbesar yang berada di Kota Madiun, hanya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Walikota Madiun, H.Bambang Irianto, mengatakan, saat ini sudah ada tiga investor yang mengajukan permohonan untuk mendirikan rumah sakit bertaraf Internasional. Namun belum deal. “Sudah ada tiga (investor) yang masuk. Tapi belum deal,” kata Walikota Madiun, H.Bambang Irianto, kepada wartawan usai membuka “Sosialisasi Perencanaan Pembangunan Kota Madiun”, di Wisma Haji Kota Madiun, Senin 29 Pebruari 2016.
Menurutnya lagi, soal lahan tidak ada masalah. Karena Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun telah menyiapkan dua tempat alternatif. Yakni di pasar sapi depan Batalion 501/Bajrayuda dan sebelah pasar Krempyeng Manguharjo. “Kalau tempat tidak masalah. Bisa di pasar sapi atau di dekat pasar Manguharjo,” tambahnya.
Ketika disinggung apakah dengan adanya RS Internasional nanti tidak ‘mematikan’ RS lain seperti RSUD Sogaten milik Pemkot Madiun, menurutnya, itu pendapat yang tidak masuk akal. “Surabaya itu punya puluhan RS Internasional, tapi buktinya RS lain juga jalan. Tidak ada masalah,” ungkapnya.
Bahkan, paparnya, kehadiran RS Internasional justru bisa menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Madiun. Termasuk penyerapan tenaga kerja. Dengan begitu, perekonomian juga akan lebih baik.
“Justru meningkatkan PAD kita. Bisa untuk membangun demi kepentingan masyarakat Kota Madiun. Belum lagi terbukanya lapangan kerja. Pokoknya tidak ada ruginya kalau ada RS Internasional di Kota Madiun,” pungkasnya.
Sumber: beritalima.com