Sumenep – Buruknya pelayanan yang diberikan pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Dr. Moh. Anwar Sumenep, mendapat sorotan tajam Ketua DPRD setempat. Bahkan akibat buruknya pelayanan yang diberikan petugas medis di rumah sakit tersebut, Ketua DPRD meminta Bupati mengevaluasi kinerja Direktur rumah sakit daerah itu.
”Kami sangat kecewa dengan pelayana rumah sakit (RSD Dr. Moh. Anwar), karena pihak rumah sakit lebih mengutamakan adminitrasi ketimbang pelayanan. Sehingga pasien yang admintrasinya tidak lengkap, ternacam tidak terlayani di rumah sakit, karena pelayanan di sana baru akan dilakukan bila adminitrasinya lengkap. Pelayanan macam apa kalau seperti ini,” kata Herman Dali Kusuma, Ketua DPRD Sumenep, Senin (14/3/2016).
Akibatnya, Dengan sitem pelayanan rumah sakit Dr. Moh Anwar Sumenep, banyak pasien rumah sakit yang kecele. Bahkan pasien yang sakitnya sudah stadium tinggi, ternacam mati sebelum mendapat perawatan medis.
“Pelayanan rumah sakit di sini memang cukup aneh, masak orang mau mati masih diminta adminitrasi segala macam. Mana rasa sosial petugas medis disini,” bebernya.
Dicontohkan, buruknya pelayanan rumah sakit Dr Moh. Anwar Sumenep, tidak hanya menimpa masyarakat umum saja. Melainkan juga menimpa Keluarga, serta keponakan Ketua DPRD Sumenep, saat membutuhkan pelayanan.
Saat itu, keponakan Ketua DPRD Sumenep, terserang penyakit DB yang sudah setadium tingga, dan muntah-muntah darah. Namun oleh pihak rumah sakit, pasien tersebut dibiarkan terlantar diluar ruangan ICU karena adminitrasi yang dibutuhkan tidak lengkap.
”Mestinya pasien dibawa dulu ke ruanga ICU untuk mendapatkan perawatan medis. Kalau itu sudah dilakukan, baru proses adminitrasinya. Jangan, adiminitrasi dulu baru perawatan, itu kan model pelayanan model tai kucing,” sesalnya.
Tidak hanya itu, kekesalan Ketua DPRD Sumenep terhadap pelayanan rumah sakit Dr. Moh. Anwar Sumenep, makin memuncak tatkala keluarganya meminta surat rujukan untuk pembelian kacamata menggunakan kartu BPJS. Namun pengajuan tersebut ditolak. Bahkan sampai saat ini tidak kunjung ada jejelasan.
”Ini cuma minta pengantar saja sampai prosesnya jelimet seperti itu. Ini saya saya lo yang minta langsung, bagaimana kalau rakyat yang minta, jangan-jangan malah tambah dipersulit,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta Bupati dan wakil Bupati Sumenep, mengevaluasi kinerja Direktur Rumah sakit Dr. Moh. Anwar. Dan kalau sekiranya pelayanan yang diberikan rumah sakit merugikan masyarakat, pihaknya meminta Bupati dan Wakil Bupati memecat Direktur rumah sakit, dan menggantinya dengan petugas yang bertanggung jawab.
”Pelayanan yang diberikan petugas di rumah sakit, jelas ada kaitannya dengan pimpinan. Makanya kami minta agar Pemkab segera melakukan penyegaran. Kalau memang perlu silahkan ganti direkturnya. Kerena menurut saya sudah gagal memberikan pelayanan prima bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara Direktur RSD Dr. Moh. Anwar Sumenep dr. Fitril Akbar, saat dihubungi untuk dimintai kalrifikasi terkait pelayanan rumah sakit yang dipimpinnya melalui nomor Hpnya, tidak diangkat. Padahal nada sambungnya terdengar jelas Hpnya sedang aktif, Cuma tidak diangkat oleh pemiliknya. (diens/red.NM)
Sumber: newsmadura.com