manajemenrumahsakit.net :: Denpasar : Penyediaan fasilitas kesehatan yang baik bagi masyarakat mutlak menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah. Seperti halnya penyediaan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli, tidak hanya dituntut memiliki sumber daya manusia yang mumpuni juga harus ditunjang oleh fasilitas alat kesehatan
Archive for 2015
Mark up Tagihan Pasien, RS Efarina Dipolisikan
manajemenrumahsakit.net :: Pangkalan Kerinci – Rumah Sakit Efarina Pangkalan Kerinci di Kabupaten Pelalawan, terpaksa dilaporkan ke Polres Pelalawan pada 11 Mei 2015. Rumah sakit ini diduga melakukan Mark Up tagihan pada pasien.
Hal ini disampaikan Yulianus, keluarga pasien RS Efarina bernama Aris Bu
Edisi Minggu ini: 2 – 8 Juni 2015
Dear Pengunjung website, Evaluasi Program Sister Hospital dan Performance Management & Leadership dan berbagai Hasil Penelitian di NTT [jbutton color=”blue” size=”small” link=”http://www.arsada.org/index.php/kegiatan-event/438-rapat-kerja-nasional-ix-asosiasi-rumah-sakit-daerah”]Reportase[/jbutton]
|
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Studi kasus tentang bagaimana governance di RS Publik pada beberapa negara di Asia Pasifik |
|
Study Visit ke Lembaga-Lembaga Think Tank di Tiongkok |
EVALUASI DAN PERENCANAAN STRATEGI KEGIATAN SISTER HOSPITAL DAN PERFORMANCE MANAGEMENT LEADERSHIP
EVALUASI DAN PERENCANAAN STRATEGI KEGIATAN SISTER HOSPITAL DAN PERFORMANCE MANAGEMENT LEADERSHIP
Reporter:
Barkah Prasetyo
Elisabeth Listyani
Sanur, 28 Mei 2015
Sanur – Program sister hospital (SH) dan performance management leadership (PML) yang terlaksana sejak 2010-2015 memberikan gambaran perubahan yang dinamis bagi rumah sakit umum daerah di NTT. Ada banyak keberhasilan dan tantangan selama kegiatan ini berlangsung. Pada 2015 ini, merupakan momen penting bagi RSUD mengingat dokter-dokter daerah yang disekolahkan sudah kembali mengabdikan diri ke RSUD sehingga perlu adanya estafet mengenai pelayanan PONEK RSUD. Selain itu, dinamika jaminan kesehatan nasional (JKN) memberikan tantangan berat bagi RSUD untuk memperbaiki manajemennya.
Kegiatan ini dibuka dengan evaluasi kegiatan SH dan PML di rumah sakit mitra di NTT. Evaluasi meliputi evaluasi program SH dari aspek manajemen dan aspek kualitatif, serta evaluasi program Performance Manajemen and Leadership. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil riset, yang melingkupi riset sistem remunerasi dokter, kajian penentuan besaran unit cost, penyerapan INA CBG dan kebijakan dana sisa, kemudian dilanjutkan dengan hasil riset pembayaran bidan. Pada pemaparan hasil riset ada poin-poin menarik dari tiap-tiap riset yang disajikan. Mengenai riset remunerasi dokter perlu diusulkan adanya remunerasi yang sejalan dari kementrian sampai pelaksanaan di RSUD, kemudian terkait dengan adanya peluang peningkatan kualitas dokter dengan adanya beasiswa untuk bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Pada riset kajian unit cost dan penyerapan dana sisa, dibahas juga mengenai kebijakan kompensasi yang seharusnya diberikan kepada daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas maupun SDM yang mencukupi dalam era JKN yang sampai saat ini belum diberikan kepada RSUD. Kemudian, mengenai riset pembayaran bidan, disampaikan oleh audience bahwa perlu diusulkan adanya perawat desa yang mendampingi kerja bidan desa yang selama ini banyak ditemui di berbagai daerah belum ada mitra yang mendukungnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan hasil pendampingan Audit Maternal dan Perinatal (AMP) yang dilakukan di 3 daerah dengan angka kematian neonatus terbesar di NTT. Pada sesi ini dr. Rukmono, Sp. OG menyampaikan bahwa AMP bisa dilakukan dengan fun bukan beban, sehingga hasil yang diharapkan dapat lebih optimal.
Pada penghujung acara Prof. Laksono Trisnantoro menyampaikan suatu gagasan model baru, mengenai pelaksanaan yang akan mendukung strategi kegiatan SH dan PML 5 tahun ke depan, yakni dengan menerapkan model community of practice (CoP). CoP merupakan komunitas yang terdiri atas praktisi-praktisi yang dapat saling berkomunikasi berbagi mengenai permasalahan yang dihadapi beserta pembahasan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. CoP ini berisi praktisi sesuai bidang masing-masing serta dari RS mitra pendamping.
RS Royal Taruma Terima Bantuan Ambulan BPJS TK
manajemenrumahsakit.net :: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) menyerahkan bantuan satu unit mobil ambulan kepada Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Ambulan tersebut dipakai oleh RS elite itu khusus untuk mengangkut pasien peserta BPJS TK yang mengalami kecelakaan kerja.
Serah terima dilaukan dengan pemberian kunci ambulan oleh Kepala Kantor Cabang (Kakacab) BPJS TK Grogol
HUT Ke-116, RS Bethesda Adakan Temu Pelanggan
manajemenrumahsakit.net :: YOGYA – Rumah (RS) Sakit Bethesda Yogyakarta mengadakan temu pelanggan dengan jajaran direksi dan manajemen dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-116 rumah sakit ini di Auditorium lantai 3 RS Bethesda Yogyakarta, Kamis (28/5/2015).
Acara ini juga diisi sosialisasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Regional DIY-Jawa Tengah. Hadir sebagai pemateri Pimpinan BPJS Kesehatan regional DIY-Jateng Andayani Budi Lestari.
Direktur RS Bethesda dr Purwoadi Sujatno SpPD mengatakan, tujuan acara juga untuk mendapatkan masukan dari masyarakat bagaimana pengelolaan rumah sakit ke depan agar lebih baik. Meskipun saat ini RS Bethesda telah terakreditasi sebagai rumah sakit paripurna bersertifikat Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), namun tantangan
Pertamina Medika Ditunjuk Jadi Operator Seluruh RS BUMN
manajemenrumahsakit.net :: Menteri Badan Usaha Milik Rakyat (BUMN) Rini Soemarno menunjuk Pertamina Bina Medika, yaitu rumah sakit milik PT Pertamina menjadi operator seluruh rumah sakit yang dimiliki oleh perusahaan BUMN lainnya.
Rini mengatakan bahwa ada 70 rumah sakit yang dimiliki perusahaan BUMN saat ini. Kemungkinan operasional seluruh rumah sakit tersebut, akan diatur oleh Pertamina Medika.
“Operatornya akan ada satu operator yang akan menjadi operator manajemen rumah sakit,” kata dia di Pertamina Pusat, Jakarta, Kamis 28 Mei 2015.
Ahok Restui Pertamina Bangun 22 SPBG di Jakarta
Pertamina Medika dinilai paling unggul dibanding rumah sakit BUMN lainnya. Baik dari sisi Pelayanan maupun infrastruktur penunjang.
“Yang paling teruji memang RS Pertamina. Kemungkinan, operatornya dari sana, Pertamina Medika,” ujarnya.
Rini menegaskan, meskipun ditunjuk sebagai operator, kewenangan Pertamina Medika hanya untuk mengelola rumah sakit yang dimiliki perusahaan BUMN. Sedangkan kepemilikannya tidah secara otomatis beralih ke Pertamina.
“Kepemilikan tetap ada di perusahaan pelat merah itu. Operator hanya masuk untuk mengelola rumah sakit,” tambahnya. (asp)
Sumber: viva.co.id
Rumah Sakit Petala Bumi Perlu Perhatian Pemerintah
manajemenrumahsakit.net :: PEKANBARU – Komisi E DPRD Provinsi Riau melakukan hearing dengan pihak Rumah Sakit Petala Bumi, Rabu (27/05/2015). Dalam pertemuan ini membahas
Fujitsu Ingin Rumah Sakit Saling Terhubung di Tahun 2015
manajemenrumahsakit.net :: Bandung: Dalam acara media gathering di Bandung, Fujitsu menjelaskan solusi yang akan mereka perkenalkan tahun ini. Di tahun 2015, Fujitsu berencana untuk dapat masuk ke dalam dunia kesehatan.
Country Head Application Services Made Sudharma percaya bahwa penggunaan teknologi di dunia medis dapat membantu para dokter dan staf rumah sakit untuk menangani pasien dengan lebih cepat dan efisien. Made menjelaskan, saat ini, karena pemerintah belum membuat regulasi yang mengharuskan semua rumah sakit untuk saling berbagi data mengenai pasien mereka, maka rumah sakit di Indonesia cenderung enggan untuk saling berbagi data informasi pasien.
Meskipun begitu, dia percaya bahwa pemerintah akan mendorong pihak rumah sakit untuk saling berbagi data pasien untuk meningkatkan efisiensi pelayanan mereka. Made memberi contoh, jika seseorang yang tinggal di Jakarta jatuh sakit saat mereka sedang berlibur di luar kota dan harus mengunjungi rumah sakit di kota lain, maka rumah sakit tersebut tetap dapat mendapatkan akses ke rekam medis sang pasien yang dimiliki oleh rumah sakit yang ada di Jakarta. Dengan begitu, sang pasien akan dapat mendapatkan perawatan yang sesuai dengan lebih cepat.
Proyek integrasi data pasien antar rumah sakit ini dinamai Human Bridge Healthcare Information Exchange. Made mengatakan, mengenai pendanaan dari proyek ini, pemerintah Jepang telah bersedia untuk menyediakan dananya.
“Tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah Indonesia lalu kita akan melaksanakan proyek ini,” kata Made.
Made mengatakan, proyek ini berada di bawah kewenangan Menteri Kesehatan. Dia berharap, proyek ini sudah dapat diuji tahun ini. Rumah sakit yang akan dijadikan percobaan adalah Rumah Sakit Dr. Cipto Mangukusumo. Rumah sakit ini dirasa sebagai “rumah sakit top di Jakarta yang manajemennya dibawahi oleh kementerian.”
(ABE )
Sumber: metrotvnews.com
Rumah Sakit Petala Bumi Perlu Perhatian Pemerintah
manajemenrumahsakit.net :: PEKANBARU – Komisi E DPRD Provinsi Riau melakukan hearing dengan pihak Rumah Sakit Petala Bumi, Rabu (27/05/2015). Dalam pertemuan ini membahas