manajemenrumahsakit.net :: BANYUMAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas melakukan survei simulasi untuk memperoleh akreditasi dari Komisi Aktreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2012.
Survei simulasi dilaksanakan tiga hari yaitu pada 10 – 12 Desember. Direktur RSUD Banyumas dokter AR Siswanto Budiwiyoto MKes mengatakan survei dilakukan oleh Tim Akreditasi KARS Kementerian Kesehatan. Tim beranggotakan tiga orang yakni dokter Untung Gunarto SpS selaku ketua tim, dokter Siti Aisyah Sahidu SU MKes dan Nuryandari SKM MKes.
Menurut Siswanto Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 memberikan porsi lebih besar pada sisi tata laksana atau ketaatan petugas rumah sakit melaksanakan tugas sesuai pedoman maupun standar yang telah disusun rumah sakit. Hal ini selaras dengan UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit serta Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI No. HK.02. 04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Karena itu setiap rumah sakit harus melakukan akreditasi untuk menjamin mutu pelayanannya. Ketua Tim Simulasi Survey Akreditasi Untung Gunarto menjelaskan akreditasi merupakan bentuk pengakuan pemerintah kepada rumah sakit yang telah memenuhi standar yang ditentukan.
Telusur
Dia mengatakan walaupun hanya simulasi, pelaksanaannya hampir sama dengan yang sesungguhnya. Oleh sebab itu dibutuhkan kemauan, kesadaran dan partisipasi aktif seluruh karyawan rumah sakit.
Baik itu manajemen, para dokter, perawat dan semua petugas kesehatan RS. Keterlibatan itu untuk mensukseskan akreditasi agar dalam jangka panjang senantiasa bekerja melaksanakan tugas berlandaskan standar prosedur operasional yang telah ditentukan. Untung menambahkan, pada Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 ada perubahan standar. Fokus akreditasi ada pada pelayanan pasien.
Perubahan ini menuntut rumah sakit mempersiapkan diri lebih intens dan kontinyu. Dipersyaratkan sebuah rumah sakit layak memperoleh akreditasi dari KARS versi 2012 adalah melakukan Survei Simulasi. ”Survey Simulasi ini dilakukan untuk melihat, memeriksa dan mengukur sejauh mana persiapan yang telah dilakukan rumah sakit dalam menghadapi tahap penilaian akreditasi yang sesungguhnya,” terangnya.
Ketua Akreditasi RSUD Banyumas dokter Supraptini MMR menjelaskan survei simulasi dilakukan dengan cara telusur dokumen untuk mengetahui kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan. Telusur individu untuk melihat kesesuaian antara pelaksanaan standar prosedur yang telah didokumentasikan dan observasi lapangan untuk melihat apakah sarana dan fasilitas kerja telah memenuhi syarat.
Telusur individu meliputi karyawan, pejabat stuktral, dokter, perawat dan karyawan lainnya. Mengenai keterampilan bantuan hidup dasar (BHD), K3-Pengguanaan APAR dan kebersihan tangan (hand hygiene). Selain itu juga dilakukan telusur lingkungan dengan evaluasi kompetesi dasar dan di nilai langsung oleh Tim Surveyor.
”Tim juga menyimak presentasi Direktur RSUD Banyumas mengenai program PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien), Millennium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yakni metode analisis risiko bahaya,” ungkap Supraptini. (G23-92)
Sumber: suaramerdeka.com