Surabaya – RSUD Dr Soetomo menggelar pekan akreditasi Joint Commission International (JCI) dengan pameran internal yang bertujuan untuk menyambut kedatangan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang akan mengakreditasi rumah sakit rujukan di Indonesia Timur ini pada Desember mendatang.
Pameran pekan akreditasi RSUD Dr Soetomo Surabaya ini menyuguhkan 13 stand pameran yang terdiri dari instalasi dan unit pelayanan rumah sakit. Stand yang berjajar rapi tersebut untuk memberikan tambahan wawasan bagi setiap karyawan dan dokter yang mengunjunginya agar para tenaga medis tersebut memperoleh tambahan informasi terkait setiap instalasi yang ada di rumah sakit.
Choirul Anam, Koordinator Keperawatan Kamar Operasi RSU dr Soetomo Surabaya, menjelaskan, setiap orang yang mengunjungi stan akan diberi penjelasan prosedur memasuki kamar operasi yang telah dikreteriakan oleh KARS dalam akreditasi nasional.
“Berdasarkan standart JCI, setiap pasien tidak diperbolehkan masuk ruang operasi sebelum lengkap esesmen anestesi, nyeri, informasi pembedahan dan lainnya. Selain itu penerapan kesepakatan dalam bentuk tanda tangan yang dimaksudkan untuk melakukan izin pembedahan, dna penandatanganan lokasi operaso,” ungkapnya ujarnya, Senin (23/11/2015).
Ia mengatakan, perlakuan seperti ini telah diterapkan sehari-hari dalam melayani pasien, jadi untuk saat ini dalam menyambut akreditasi nasional hanya butuh rutinitas atau eksistensi serta tambahan sosialisasi sedikit kepada setiap karyawan rumah sakit dari masing-masing instalasi.
Sementara itu, dr Harsono, Plt direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, menyatakan pekan akreditasi yang dibuka selama 5 hari ini sebagai miniatur sarana yang ada di rumah sakit agar diketahui bagi seluruh karyawan dan dokter.
“Mengetahui semua instalasi di rumah sakit menjadi syarat mutlak untuk persiapak kedatangan KARS,” tuturnya.
Harsono yang diketahui menjadi kepala dinas kesehatan Jawa Timur ini juga berharap dengan sosialisasi seperti ini, semua standar bisa diterapkan dan mampu menyajikan pelayanan utama untuk keselamatan pasien.
“Namun, kami tidak memungkiri masih dalam penerapan hal tersebut juga masih diperlukan sejumlah penambahan fasilias di beberapa instlasi. Kalau dari segi standarisasi kami sudah berstandar. Selain itu, maintenance baru juga harus dilaksanakan agar puncak kualitas tetap terjaga terus,” paparnya.
Selain itu, dari segi SDM yang menjadi pendukung untuk peningkatan kompetisi, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Universitas yang memiliki fakultas kedokteran yang bagus dan potensi.
“Untuk peningkatan kompetensi dokter-dokternya juga terus dilakukan, salah satunya menjalin kerjasama dengan Universitas Airlangga,” tandasnya. [ito/but]
Sumber: beritajatim.com