Jakarta: Direktur Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Adib A. Yahya, serta Direktur Utama PT Kosala Agung Metropolitan, Robby Tandiari yang juga pemilik MMC, membenarkan aliran uang dari perusahaan PT Interbat ke rumah sakit.
Sesuai temuan Tim Investigasi Majalah Tempo, rumah sakit yang beralamat di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, ini menerima uang dari Interbat dengan total Rp 318 juta selama periode 2013-2014.
Dari Interbat, uang tersebut ditransfer ke nomor rekening milik Robby Tandiari. Interbat tercatat empat kali mentransfer uang ke MMC. Di dalam catatan keuangan Interbat yang diperoleh Tempo, uang tersebut digunakan untuk berbagai kepentingan rumah sakit, di antaranya digunakan untuk membayar farkon.
Sesuai temuan media ini, pemberian uang tersebut diduga bagian dari kongkalikong antara perusahaan farmasi dan rumah sakit, dalam hal ini, Interbat memberi uang ke MMC. Lantas timbal baliknya, pasien rumah sakit MMC akan menerima resep obat produksi Interbat.
Padahal bisa saja obat tersebut tidak dibutuhkan oleh pasien ataupun harganya yang kelewat mahal dibandingkan obat generik yang kualitasnya sama.
Oktober lalu, Tim Investigasi Tempo menemui Adib A. Yahya dan Robby Tandiari di RS MMC. Keduanya mengakui jika rumah sakit menerima uang dari Interbat. Bahkan, pemberian uang tersebut dituangkan dalam bentuk kerja sama. Berikut penjelasan lengkap keduanya mengenai dugaan kongkalikong antara RS MMC dan Interbat terkait peresepan obat:
Apa betul RS MMC menerima uang dari Interbat terkait dengan peresepan obat?*Jadi begini, kami butuh obat, kami minta kepada pabrik obat menyediakan. Nah, bukan dia memaksa. Kami yang memerlukan obat sesuai dengan kebutuhan dokter, setelah itu dimasukkan ke dalam buku formularium. Setelah ketemu obatnya, baru kami cari perusahaan farmasinya. Kami tidak pernah menerima uang dari menyusun obat.
Tapi MMC tetap menerima uang dari Interbat?*Nah dalam bentuk kerja samanya, kami belanja obat, lalu kami tawar-menawar diskon. Diskon itulah yang dikirimkan ke rumah sakit. Jadi, itu uang kami yang dikirimkan PT Interbat ke kami, bukan Interbat memberi uang.
Apa semua perusahaan farmasi bekerja sama dengan RS MMC dengan cara seperti itu?*Tidak semua. Yang kami butuhkan saja sesuai dengan formularium itu. Kami cari pabrik yang bagus mutunya, kontinuitasnya, efesien, berkualitas.
Kenapa Interbat mengirim sebagai uang muka jika betul itu milik rumah sakit?*Itu bentuk kerja sama dan uang itu kami gunakan untuk kepentingan pasien dan pengembangan.
Selanjutnya: apa kerja sama seperti itu boleh?
Apa kerja sama seperti ini dibolehkan?*Boleh. Tidak masalah itu. Kami akan penuhi, akan bayar lagi. Itu uang kami juga, cuma tidak kecil-kecil.
Jadi uang yang ditransfer Interbat ke rekening rumah sakit tersebut merupakan diskon?*Iya, diskon. Jadi uang kami sendiri. Jadi, tidak pernah ada uang dari pabrik itu ke kami.
Apa betul setelah menerima uang dari Interbat, RS MMC harus meresepkan obat-obat Interbat dalam jangka waktu tertentu?*Enggak ada itu. Uang kami, kami bayarkan, lalu dapat diskon atau nanti dalam satu tahun kami akan bayar sekian. Nah, diskonnya tolong utuh untuk kepentingan pasien. Jadi, tidak ada satu persen pun uang Interbat ke kami, kecuali kami minta ketika ada ulang tahun, kegiatan simposium, dan seminar.
Memang dibolehkan diskon seperti itu?*Boleh, selama tidak ada ikatan apa-apa.
Apa betul kerja sama dengan Interbat ini diikat dengan perjanjian?*Ada perjanjian, MoU dengan diskon 10 sampai 15 persen. Itu tidak mengikat dalam arti harus seperti itu. Misalnya, dalam satu tahun, kami akan beli barang Anda sekian, lalu kami dapat diskon segini. Ternyata dalam satu tahun belum terpenuhi, ya tidak apa-apa. Kami tutupi tahun berikutnya.
Sesuai data yang kami peroleh, ada dokter yang bekerja di RS MMC ikut menerima uang dari Interbat?*Kalau ada dokter yang kasarnya kena sogok atau apa, saya kira itu pribadi, tidak bisa dihindari 100 persen. Yang kami bisa adalah mencoba supaya jangan sampai terus-terusan begitu.
Dalam catatan keuangan Interbat, ada dokter RS MMC yang menerima uang ratusan juta dari Interbat.*Sudah diatur oleh Menteri Kesehatan, itu yang tidak boleh. Tindakan preventif kami justru supaya dokter itu tidak didekati, ya sudah kami bekerja sama.
Karena kerja sama tersebut sehingga uangnya dikirim Interbat ke rekening pemilik RS MMC?*Ya. Pelaporannya kan jelas, kami tidak menerima cek, kami hanya menerima uang cash meski masuk ke rekening. Nanti akhir tahun diaudit.
Sumber: tempo.co