Jakarta : Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menyiagakan 2 Kapal RI (KRI) yaitu KRI Teluk Jakarta dan KRI Banda Aceh, serta Kapal Rumah Sakit dr. Suharso, untuk mengevakuasi masyarakat Kalimantan Selatan yang terdampak kabut asap.
Asisten Operasi Panglima TNI, Mayjen TNI Fransen G. Siahaan menyatakan 3 kapal tersebut saat saat ini sudah berada di perairan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk nantinya jika Pemerintah Provinsi setempat memerlukan evakuasi masyarakat, maka TNI siap mengangkut masyarakat yang sekitar 505.527 jiwa telah mengidap Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
“Kita siap mengerahkan 3 kapal terdiri dari 2 kapal KRI dan 1 kapal rumah sakit dr. Suharso kemarin kita sudah kirim, kemudian keberadaan kapal ini sekarang berada di Banjarmasin,” ungkap Mayjen TNI Fransen G. Siahaan kepada wartawan di Jakarta, pada Selasa (27/10/2015).
Dalam upaya menangani dampak kebakaran hutan dan lahan, TNI telah menjalan tugasnya dengan baik, dari koordinasi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta Kementerian Kesehatan.
“Kerjasama selama ini kita lakukan baik, BNPB, dari Kementerian lain dalam hal ini Kesehatan dan Pendidikan, dipimpin oleh Menkopolhukam diikuti oleh Panglima TNI, kita sudah melihat bagaimana sebenarnya masivnya bencana di Kalimantan Tengah,” kata Mayjen TNI Fransen G. Siahaan.
TNI hingga saat ini belum mendapat instruksi untuk melakukan evakuasi terhadap masyarakat Kalimantan yang terpapar dampak kabut asap. Adapun Pemerintah Daerah (Pemda) setempat telah membangun rumah singgah atau tempat evakuasi di gedung-gedung Pemda di Indonesia, seperti Kota Pekanbaru, Palangkaraya, Bengkalis, Palembangan, Katingan yang dilengkapi pembersih udara, pelayanan kesehatan, obat-obatan dan tenaga medis.
“Sampai saat ini kami monitor belum ada rencana dari Pemerintah Provinsi untuk mengevakuasi masyarakatnya, tetapi tiga kapal itu sudah stand by,” jelasnya.
Adapun saat ini, BNPB masih melakukan pendataan jumlah rumah singgah bagi masyarakat terdampak kabut asap, untuk nantinya, BNPB akan mengirimkan velbed dan tabung gas oksigen untuk mendukung fasilitas rumah singgah. (qq/WDA)
Sumber: rri.co.id