Pekanbaru-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad diduga meabaikan salah seorang pasien ISPA yaitu Alfius Sacha Werus. Sehingga hal pelayanan dari rumah sakit milik pemerintah ini jadi sorotan publik.
Didalam kondisi tak sadarkan diri serta kejang-kejang, Alfius dirujuk dari posko penanganan bencana kabut asap di Posko Ramayana ke RSUD, Kamis (1/10) sore. Tapi setelah sampai di IGD, penderita ISPA merasa tidak ada ditangani dengan semestinya, dan terkesan dibiarkan.
Maka, sampai Alfius memutuskan untuk pulang ke rumah. “Saya ini disana (RSUD, red) kayak kambing sakit. Untung saya pingsan. Istri baru cerita pas sudah di rumah. Ketika sampai di IGD cuma di kasih oksigen, itupun nggak full, takut habis katanya. Jadi cuma 5 Kg saja yang dibuka. Istri saya minta full karena kondisi saya sudah tak sadarkan diri,” ketus Afius.
Dua jam usai dibawa ke IGD, Alfius pun memutuskan pulang, lantaran pihak RS dinilainya tidak maksimal dan mereka terkesan mengabaikan. Saat itu Alfius hanya berinisiatif sendiri agar bisa bernafas normal.
“Pas sudah mendingan, saya merentangkan tangan, agar paru-paru meregang, lalu mengganjal punggung dengan tas, supaya oksigen dapat mengalir. Saya pernah dapat teori itu,” ulasnya.
Ternyata apa yang ditakutkan Alfius dan keluarganya benar. Selang beberapa jam sampai di rumah, tepatnya pukul 23.00 WIB, Kamis malam, Alfius pun dilarikan ke Puskesmas terdekat karena kesulitan bernafas. Puskesmas merujuknya agar pergi ke RS.
“Saya nggak mau lagi di RSUD, makanya saya pilih ke Santa Maria saja,” katanya sembari sebut bahwa penanganannya luar biasa. Mereka juga selalu mantau perkembangan dan juga kasih saya obat agar bisa istirahat, sampai saya dinyatakan pulih dan bisa pulang jam 01.00 WIB, Jumat dinihari. R24/rul