manajemenrumahsakit.net :: Markas Pusat Respons MERS sudah mencabut karantina bagi Samsung Medical Senter pada tanggal 20 Juli.
Markas Pusat Respons telah melakukan kajian terhadap 94 kasus di ruang perawatan yang sempat ditinggali penderita MERS di Rumah Sakit Samsung. Dari hasil kajian mereka, dinyatakan tidak ada lagi infeksi virus korona MERS baru. Tim medis yang berkontak dengan pasien MERS setelah 2 minggu juga sudah dilepas dari ruang karantina.
Pada tanggal 13 Juni, setelah masuk daftar karantina, Rumah Sakit Samsung tidak lagi menerima pasien baru, dan hanya memberikan layanan medis bagi pasien yang sudah dirawat atau pasien parah di rumah sakit itu. Perhatian kini tertuju pada apakah Rumah Sakit Samsung bisa mengembalikan keberadaannya sebagai salah satu dari empat rumah sakit terbesar di Korea Selatan.
Secara jelas, Rumah Sakit ini untuk pertama kali berhasil mendeteksi pasien MERS pada tanggal 18 Mei yang belum pernah ada sebelumnya di dalam negeri. Rumah Sakit ini memeriksa seorang pasien dengan radang paru-paru yang gejalanya semirip dengan MERS, dan untuk pertama kalinya memastikan masuknya MERS di dalam negeri.
Kendati demikian, Rumah Sakit Samsung gagal mendeteksi seorang pasien tertular MERS lain yang dirawat di ruang gawat darurat, dan menjadi sumber penyebaran infeksi MERS kedua. Tidak ketatnya penjaringan karantina di tahap awal temuan berakibat gagalnya mencegah penularan virus, dan didapati separuh dari total penderita MERS atau 91 orang, adalah pasien rumah sakit.
Setelah dikarantina, sejumlah tenaga medis berturut-turut ikut terinfeksi, membuat pasien yang sedang menerima perawatan harus dipindah ke rumah sakit karantina yang ditetapkan pemerintah. Ditambah pula, seorang perawat pengantar pasien di Rumah Sakit Samsung yang tertular MERS dinyatakan masih terus bekerja selama 9 hari, yang akhirnya membuat rumah sakit itu ditutup pada tanggal 13 Juli.
Penutupan rumah sakit awalnya diperkirakan tidak lebih dari satu bulan. Namun kemudian, sejumlah tenaga medis, termasuk dokter dan perawat, terus menerus tertular virus korona, dan memunculkan 44 pasien MERS yang semuanya terjadi di dalam Rumah Sakit Samsung.
Sebelum dibebaskan dari karantina, pihak Samsung Medical Center menyatakan akan berupaya menjadikannya sebagai rumah sakit terbaik melalui reformasi besar-besaran dan memfokus diri pada keamanan pasien. Kini, Rumah Sakit Samsung tengah berkonsentrasi memulihkan kembali kehormatannya sebagai salah satu rumah sakit terbaik di dalam negeri.
Sumber: world.kbs.co.kr