manajemenrumahsakit.net :: Rumadi (55), warga Kampung Ojo Lali, Kecamatan Blambangan Umpu, Way Kanan mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit (RS) Hi Kamino Baradatu.Pasalnya, pihak rumah sakit diduga menelantarkan adiknya, Sumarmin (50) yang terpaksa harus dibwa ke RS karena menjadi korban begal pada Senin (6/7) malam di kampung Banjaratu, Kecamatan Gunung Labuhan.
“Adik saya ini ( Sumarmin), menjadi korban begal. Selain kehilangan sepeda motor Vega New, dia juga mengalami luka 3 bacokan di bagian kepala, pipi kanan, tangan kiri hampir putus begitu pula tiga jari kirinya nyaris putus,” jelas dia, Rabu (8/7).
Kemudian, lanjut dia, pasien dibawa berobat ke rumah sakit Hi Kamino Baradatu dengan menggunakan katu BPJS.
“Akan tetapi sudah 3 hari ini adik saya perbannya saja (pembalut luka)tidak diganti, dan permintaan kami untuk dirongsen sama sekali tidak diindahkan, alasan mereka karena belum ada perintah dokter,” keluh Rumadi.
Mendapat jawaban seperti itu, Rumadi merasa sangat kecewa. “Kami bingung disatu sisi kami ingin mengobati adik kami, sementara disisi lain, kok kami minta hak kami tetapi tidak diberi. Walaupun memakai BPJS , tetapi kami selalu membayar, dan ini juga program pemerintah,” ujar Rumadi.Sementara salah seorang Suster RS. Hi Kamino Baradatu, Lili, membenarkan bila perban pasien bernama Sumarmin belum diganti, begitupa dengan ronsen.
“Memang biasanya penggantian perban itu biasa sehari 2 sekali atau 3 kali, tergantung perintah dokter. Dan ini kami belum menerima perintah dokter, makanya belum kami ganti,” jelas Lili.Sementara, hingga berita ini dilansir, baik dokter yang menangani pasien, humas atau Direktur Rumah Sakit Hi Kamino belum berhasil dikomfirmasi. (Fito)
Sumber: kupastuntas.co