manajemenrumahsakit.net :: Medan. Pasien dengan diagnosa chemotherapy session for neoplasm atau kemoterapi, menduduki peringkat pertama untuk kasus penyakit rawat inap yang paling banyak dilayani di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan dalam tiga tahun terakhir.
Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik Medan Sairi M Saragih menuturkan, pasien yang dilayani untuk menjalani kemoterapi di tahun 2013 berjumlah 2.568 orang atau sebanyak 31,17% dari total 10 penyakit terbanyak yang dilayani di satu-satunya rumah sakit tipe A di Sumatera Utara (Sumut) ini.
Jumlah pasien kemoterapi ini, lanjutnya, meningkat hingga 3.666 orang di tahun 2014 atau 43,63% dari total 8.403 orang pasien yang dilayani di instalasi rawat inap. “Pada tahun 2015, jumlah pasien kemoterapi diperkirakan masih tetap tinggi. Namun data riilnya belum di update,” ujarnya, Sabtu (16/5).
Dituturkan Sairi, layanan kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat keras untuk merusak atau membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat.
Kemoterapi digunakan untuk mengobati penyakit kanker, dan di rumah sakit ini, paling banyak digunakan kepada pasien kanker serviks dan kanker payudara.
Selain kemoterapi, sambungnya, pasien dengan diagnosa end stage renal disease (gagal ginjal kronik), congestive heart failure (gagal jantung) juga menduduki peringkat 10 besar dari diagnosa penyakit yang banyak dilayani di rumah sakit yang berada di Jalan Bunga Lau ini. Sedangkan untuk instalasi rawat jalan, pasien dengan diagnosa hipertensi menduduki peringkat pertama, diikuti dengan diabetes mellitus tanpa komplikasi.
Terkait banyaknya jumlah pasien dengan diagnosa kemoterapi ini, Dokter Spesialis Patologi Anatomi, Delyuzar menuturkan, kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidakterkendali, menyerang jaringan biologis.
“Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi,” tutur dia.
Kanker dapat dirawat dan disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Jika makin cepat diketahui, maka proknosisnya bisa disembuhkan. Namun sayangnya, banyak pasien baru mengetahui kalau dirinya kanker sudah masuk stadium 3 atau 4. “Kalau sudah stadium tersebut, tahap kesembuhannya sulit,” sebutnya.
Kemoterapi, jelas dia, merupakan terapi yang banyak dilakukan ketika seseorang dalam tahap menyembuhkan kanker. Pada dasarnya kemoterapi adalah menghancurkan sel-sel kanker, namun karena sel-sel ini tidak dapat dipisahkan dengan sel normal dan sehat, maka kemoterapi pun menimbulkan efek samping. Diantaranya, rambut rontok, penurunan berat badan serta diare. ( prawira)
Sumber: medanbisnisdaily.com