manajemenrumahsakit.net :: Kathmandu – Di antara tim bantuan bencana gempa Nepal, BNPB membawa serta sejumlah dokter. Dokter-dokter itu rencananya akan bekerja di rumah sakit tenda yang akan didirikan tim.
Namun, tim belum mendapatkan lokasi di mana korban gempa Nepal sangat membutuhkan bantuan medis. Sehingga, dokter-dokter tersebut akan ditempatkan di rumah sakit lokal untuk membantu penanganan korban gempa.
“Ada 5 sampai 10 orang tenaga kesehatan yang akan membantu di RS Kantipur, dipimpin dr Kustandi ahli ortopedi,” kata Wakil Ketua Tim Bantuan Indonesia untuk Nepal, Kolonel Inf Senmart Tonda di Kathmandu, Nepal, Minggu (3/5/2015).
Menurut Tonda, dokter-dokter itu sejak tiba di Nepal pada Sabtu (2/5) dini hari sudah ingin bekerja. Tetapi koordinasi dengan pemerintah setempat dan PBB untuk lokasi rumah sakit tenda belum membuahkan hasil positif.
“Kemarin dijanjikan (di Khatmandu), tapi berdasarkan assesment lokasinya itu tidak sesuai dengan berdirinya RS di lapangan,” ujar Tonda.
“Kita ingin di worst area tapi kondisi tidak demikian. Sudah beberapa rumah sakit, dan kita harus mengatakan bantuan ini sifatnya permanen 2-3 bulan. Kalau salah tempat, kita harus assesment ulang,” tambahnya.
Selain tim dokter yang akan ditempatkan di rumah sakit setempat, tim lainnya akan ditugaskan untuk melakukan koordinasi lanjutan dengan pemerintah Nepal dan PBB. Tim terakhir akan menuju lokasi yang kemungkinan menjadi tempat berdirinya rumah sakit tenda.
“Tim dokter sudah turun tapi di rumah sakit lokal. Tenaga siap, rumah sakit setempat membutuhkan dokter jadi kami mem-back up,” ucap Tonda.
Sumber: detik.com