manajemenrumahsakit.net :: Jakarta
Archive for 2014
RSPI Group & Jaya Real Property Dirikan Rumah Sakit Rp500 Miliar
manajemenrumahsakit.net, BINTARO
RS di Banten Diklaim Siap Hadapi Komunitas ASEAN 2015
manajemenrumahsakit.net :: Sebanyak 80 Rumah Sakit (RS), baik pemerintah maupun swasta di Banten, diklaim sudah siap menghadapi Komunitas ASEAN (Association of South East Asian Nations) yang akan dimulai pada penghujung tahun 2015 mendatang.
“Di Banten ini ada sekitar 80 RS pemerintah dan swasta. Mereka semua sudah terakreditasi dan siap menghadapi Komunitas Asean,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Sigit Wardojo, Senin (6/10/2014).
Selain RS yang sudah terakreditasi, klaim Sigit, para tenaga medis, baik dokter ataupun perawat di Banten juga sudah terakreditasi demi meningkatkan kenyamanan para pasien yang berobat.
“Bahkan, tenaga perawat pun sudah bisa kita ekspor. Karena memang kualitasnya sudah sangat baik dan sudah terakreditasi hingga memiliki sertifikat,” ujarnya.
Proses akreditasi dimaksud, kata Sigit, dimulai sejak bangku kuliah melalui pendidikan yang kemudian harus mengurus ijin khusus melalui sebuah lembaga KKI (Konsel Kedokteran Indonesia) bagi seorang dokter.
KKI ini lah yang akhirnya mengeluarkan STR (surat tanda registrasi) bagi seorang dokter boleh melakukan praktek kedokterannya yang selalu diperpanjang selama 5 tahun sekali. “Registrasi itu pengakuan dari negara atas orang yang menyandang profesi tertentu,” jelasnya.
Sertifikasi dokter sesuai dengan UU nomer 29 tahun 2004. “Dengan cara seperti inilah, Indonesia bisa menyaring tenaga medis dari luar, sementara tenaga medis lokal bisa terus meningkatkan kapasitasnya agar mampu bersaing,” ujarnya.
Sedangkan, bagi tenaga medis asing yang akan melakukan prakteknya di Indonesia, mereka juga diwajibkan mengikuti test akreditasi tersebut. Dimana, soal test menggunakan bahasa Indonesia dan standart Indonesia.
Setelah lulus test, dokter asing tidak langsung dapat berpraktek. Tapi harus mengurus surat ijin praktek yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan dari kabupaten atau kota tempat dia akan melakukan prakteknya lalu mengurus surat rekomendasi dari tempatnya bernaung.
“Belum tentu negara-negara lain itu standar nya sama dengan kita. Jadi yang masuk kesini merupakan yang qualified. Bener-bener yang mempunyai kualifikasi dan memenuhi syarat,” ujar Sigit lagi.(tmn/din)
Sumber: kabar6.com
Sedikit Rumah Sakit Tangani Operasi Parkinson
manajemenrumahsakit.net :: Parkinson merupakan salah satu penyakit generatif karena semakin bertambah usia seseorang, semakin tinggi terkena penyakit Parkinson. Penyebab penyakit parkinson saat ini masih belum bisa diketahui dunia medis.
Sementara penyakit tersebut masih menjadi momok di Indonesia. Masih banyak rumah sakit di Indonesia belum mampu melakukan operasi pada penderita Parkinson. Hingga tahun 2014 saja, penderita parkinson di Indonesia mencapai 2500 kasus.
Namun untuk mekanismenya sudah diketahui yaitu kerusakan pada saraf otak yang menghasilkan dopamine. Terjadinya kerusakan pada otak dikarenakan faktor trauma akibat kecelakaan, terbentur benda keras dan asupan bahan bahan kimia dari makanan dan minuman.
Gejala utama penyakit parkinson sangat beragam seperti gemetar atau tremor pada bagian tubuh tertentu. Namun beberapa ada yang mengalami kekakuan dalam bergerak atau melambatnya seluruh gerakan tubuh. Pada umumnya hampir 80 persen orang parkinson mengalami tremor dan sisanya mengalami kekakuan atau melambatnya gerakan tubuh.
Untuk pengobatan penyakit parkinson bisa menggunakan obat-obatan dan tindakan operatif, yaitu penanaman alat deep brain stimulator di dalam kepala dan melubangi kepala tanpa penanaman alat deep brain stimulator.
Operasi pemasangan alat deep brain stimulator di otak pasien dilakukan dengan metode awake surgery, yaitu pasien diberi anastesu lokal sehingga tetap sadar selama menjalani operasi. Ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung hasil dari tindakan operasi.
Pada 2014 saja, penderita parkinson di Indonesia sudah menyentuh angka 2500 kasus. Tingginya angka penderita parkinson karena belum banyak rumah sakit di Indonesia
Pelayanan Rumah Sakit Balangan Dibenahi
manajemenrumahsakit.net :: Paringin, (AntaranewsKalsel) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mulai menyoroti pelayanan rumah sakit umum daerah setempat dan mengharapkan adanya peningkatan pelayanan bagi masyarakat.
Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balangan, Syabirin di Paringin Senin mengatakan, lembaganya sering menerima pengaduan masyarakat terkait belum optimalnya pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah ini.
“Masyarakat Balangan masih mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang belum optimal baik menyangkut penanganan medis hingga fasilitas apotiknya karena itu kita berharap ada pembenahan agar pelayanan kesehatan bisa lebih baik,” jelas Syabirin.
Dewan pun rencananya akan memanggil direktur RSUD Balangan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait pelayanan yang belum optimal sekaligus membahas upaya yang perlu dilakukan untuk pembenahan rumah sakit ini.
Syabirin membenarkan adanya keluhan masyarakat terkait persediaan obat di apotik milik rumah sakit yang sering tidak tersedia sehingga pasien pun terpaksa beli obat di luar apotik dengan harga cukup mahal.
“Persediaan obat di apotik rumah sakit dilaporkan sering kosong sehingga menyulitkan pasien yang ingin mendapatkan obat sehingga harus membeli ke luar,” tambahnya.
Selain keterbatasan stok obat di apotik, dewan juga sering mendapat keluhan soal asuransi jaminan pemerintah seperti jaminan kesehatan daerah, Badan Pelaksana Jaminan Sosial, maupun sejenisnya.
“Pokoknya, semua yang pernah dikeluhkan masyarakat akan kita tanyakan, bukan mengenai pelayanan saja, namun keluhan karyawan Rumah Sakit Balangan terkait keterlambatan dana jasa pelayan dan jasa medis beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
RSUD Balangan menurut Syahbirin bukan sekedar tempat pelayanan kesehatan, namun harus menjadi tolak ukur kesehatan masyarakat Bumi Sanggam ini, karena itu sudah seharusnya kelengkapan fasilitas dan pelayanan rumah sakit menjadi prioritas utama penjamin tingkat kesehatan masyarakat.
“Kita akan terus melakukan pengawasan agar pelayanan di RSUD Balangan bisa lebih optimal sehingga masyarakat pun merasakan puas saat berobat di sana,” jelasnya.
Sumber: antaranews.com
Ketua DPRD Depok: Rumah Sakit di Depok Jangan Tebang Pilih Pasien
manajemenrumahsakit.net :: Kejadian penolakan pasien di Rumah Sakit Sentra Medika hingga meninggal, membuat Ketua DPRD Depok yang baru. Hendrik Tangke Allo meminta semua rumah sakit di Depok harus menerima pasien miskin, untuk pertolongan pertama jangan ada teabng pilih.
Pasien Peserta Bpjs Komplain Terhadap Pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
manajemenrumahsakit.net :: PEKANBARU – Kepada Riaugreen.com, seminggu yang lalu seorang pasien rumah sakit Ibu dan Anak yang terletak di Labuh baru mengaku telah menerima perlakuan pelayanan yang menyimpang oleh rumah sakit tersebut.
Sebut saja Denny, mengatakan “Saya bawa istri saya yang hendak melahirkan di Rs persalinan di labuh baru, karena Rs persalinan tersebut dekat dengan Rumah saya. Namun setelah persalinan, istri saya ditaruh di kamar kelas 3, saya pun protes sama pihak Rs.” Katanya kepada Riaugreen.com.
Loh, kenapa istri saya diletakkan dikamar kelas 3, saya kan bayar perbulannya untuk pelayanan kelas VIP, Amuk Deny yang merasa di perbodohi.
Apa kalian tidak melihat kartu BPJS saya. Disitu ada tertulis VIP. Ini saya bayar perbulan dari gaji saya Rp 68.000. Ungkap Deny kesal dan berlalu pergi tanpa ingin menandatangani Berkas Administrasi.
Setelah satu jam berjalan, Pasien pun menandatangani Administrasi Rumah sakit dan beranjak pulang.
Ketika berita ini kami konfirmasikan ke rumah sakit tadi pagi, Senin, (6/10/2014). Pihak BPJS di Rs tidak memberikan komentar. Dan pihak yang bertanggung jawab di Rs tidak berada ditempat menurut keterangan satpam Rumah sakit. (Rby)
Sumber: riaugreen.com
Tingkatkan Layanan, RSA UGM Jalin Kerjasama BPJS DIY
manajemenrumahsakit.net :: Untuk meningkatkan mutu layanan pasien, Rumah sakit Akademik (RSA) UGM menjalin kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Naskah kerjasama ditandatangani Direktur Utama Rumah Sakit Akademik Prof. dr. Arif Faisal, Sp. Rad(K) dan Kepala BPJS Cabang DIY, Dr. Donni Hendrawan, MPH, di RSA UGM, Senin (6/10).
Bagi RSA UGM, kerjasama dengan pengelola BPJS Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan langkah awal dalam menyelenggarakan dan menerima pasien dengan layanan BPJS. Dengan demikian, RSA UGM sudah siap melayani bagi pasien yang membutuhkan