Kabar24.com, BANDARLAMPUNG
Archive for 2014
Datangkan Tenaga Anastesi RS Airlangga
RSUD Tamiang Layang berencana menjalin kerjasama dengan RS Airlangga,
Launching Pelayanan Hemodialisa
Pada hari Kamis, 6 Februari 2014 dilaksanakan Launching Pelayanan Hemdialisa di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo. Kegiatan ini diisi dengan seminar yang diisi oleh dr. Bambang Djarwoto, Sp.PD (KGH) dan dr. Gusti Hariyadi Maulana, MSc, SpPD.
Saat ini ada empat tempat tidur yang tersedia di unit hemodialisa. Bila pasien bertambah maka ruangan ini mampu menampung 12 tempat tidur.
Kegiatan ini dikuti oleh petugas rumah sakit, petugas puskesmas dan pasien hemodialisis. Kegiata ini didukung leh Fresenius Medical Care, Boehringer Ingelheim, Eisai dan BPJS Kesehatan.
Sumber: kapuas.info
RS Bhakti Yudha Depok Tuan Rumah MoU Pasien Kecelakaan
PASIEN korban kecelakaan tentu masuk dalam kategori gawat darurat dan harus mendapat pelayanan utama secara cepat. Karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya terkait korban kecelakaan lalu lintas, Jasa Raharja Perwakilan Bogor merangkul tiga rumah sakit di Kota Depok untuk bekerja sama dalam percepatan penanganan korban kecelakaan lalu lintas.
Program tersebut tidak sekadar penjajakan, tetapi langsung diimplementasikan dengan meneken surat kesepakatan atau MoU bersama semua pihak terkait. Di antaranya rumah sakit, polisi, Jasa Raharja, dan Pemerintah Kota serta RSUD Depok.
“Kita buat kesepakatan dengan tiga rumah sakit di Depok untuk penyelesaian korban kecelakaan secara terpadu,” ujar Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bogor, Ichwan SE dalam acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama Kepolisian Polresta Depok, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Direktur RSUD, RS Bhakti Yudha, RS Tugu Ibu, dan Cabang Jasa Raharja Provinsi Jawa Barat, di Aula RS Bhakti Yudha, Depok, Jumat (07/02/2014).
Ichwan menambahkan kesepakatan tersebut bertujuan mempermudah korban kecelakaan lalin dalam pengurusan santunan Jasa Raharja. Setiap pasien korban kecelakaan, jika berobat di rumah sakit yang bekerja sama, tak akan dimintai biaya asalkan ada surat kepolisian.
“MoU ini intinya menolong bagi korban kecelakaan. Kalau sudah ada MoU pihak rumah sakit tidak lagi menagih biaya pengobatan ke korban. Asalkan ada laporan kepolisian, Jasa Raharja yang membayar pengobatannya, “terang Ichwan.
Ia menjelaskan setiap kecelakaan lalu lintas harus dibuatkan laporan kepolisian sehingga bisa diberikan santunan. Ia pun mendorong agar polisi bekerja lebih cepat untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) setelah kecelakaan terjadi.
“Jadi tidak semua kecelakaan lalu lintas bisa mendapat santunan itu, seperti kecelakaan tunggal,” ungkapnya.
Direktur RS Bhakti Yudha, Drg Syahrul Amri MH, selaku perwakilan dari tiga rumah sakit mengatakan pihaknya sangat bersyukur dengan adanya kerja sama tersebut. Artinya ke depan akan ada kepastian dalam penanganan korban kecelakaan dengan sistem terpadu.
“Potensi tahun ini sebagai tahun politik sangat rawan korban kecelakaan, misalnya saat kampanye, apalagi indisiplin pengendara cukup tinggi. Dengan MoU ini minimal korban kecelakaaan bisa mengetahui alur pengurusan santunannya,” ujar Syahrul. (ind)
Sumber: okezone.com
Agar Bermental Kuat, Korban Bencana Didampingi Tim Rumah Sakit Jiwa
Jakarta – Tenaga psikolog, tenaga kesehatan jiwa dan perawat diturunkan oleh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ratumbuysang, Manado, Sulawesi Utara untuk mendampingi korban pascabanjir di kota itu.
“Mereka akan melakukan pendampingan untuk memberikan motivasi pada keluarga yang mengalami bencana banjir bandang maupun tanah longsor,” kata dr Jemmy Lampus, Kepala RSJ Ratumbuysang, belum lama ini.
Tenaga pendamping yang dikerahkan antara lain, delapan tenaga psikolog serta 38 tenaga kesehatan jiwa, baik dokter maupun perawat terlatih. Mereka turun ke lapangan, melakukan pendampingan terintegrasi dengan layanan kesehatan umum secara mobile. Salah satu jenis kasus yang mereka tangani, pasien gastritis yang kemungkinan besar dipicu kondisi mental yang labil akibat bencana.
Tim juga akan bekerja sama dengan organisasi profesi seperti dokter ahli psikiatri, psikolog dan perawat kesehatan jiwa untuk membantu pemulihan kesehatan mental warga kota yang terkena bencana, termasuk anak-anak.
Sumber: pdpersi.co.id
Pemprov Targetkan RSUD Al Ihsan Setara dengan RSHS
TRIBUNNEWS.COM, BALEENDAH – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan direncanakan menjadi RSUD rujukan utama di Jawa Barat seperti Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Jabar terus melakukan pembangunan di RSUD Al Ihsan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, sejak tahun 2008, RSUD Al Ihsan terus berkembang. Mulai dari bangunan fisik hingga pelayanan. Heryawan juga telah meminta jajaran direksi agar RSUD Al Ihsan bisa sebanding dengan RSHS.
“Sehingga kami terus berusaha menyempurnakan rumah sakit ini. Sehingga kecanggihannya bisa setara dengan rumah sakit besar lainnya,” kata Heryawan di RSUD Al Ihsan, Kecamatan Baleendah, Kamis (6/2/2014).
Menurut Heryawan, jika fasilitas rumah sakit negeri lebih baik akan bermanfaat untuk masyarakat. Pasalnya biaya yang dikenakan akan lebih murah dan terjangkau masyarakat.
“Meski RSUD Al Ihsan milik Pemprov Jabar, tapi hakikatnya digunakan untuk warga di Kabupaten Bandung,” ujarnya. (aa)
Sumber: tribunnews.com
Presiden: Dengan BPJS, Tidak Ada Rakyat yang Ditolak Rumah Sakit
Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan pentingnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kepada petugas rumah sakit dan masyarakat. Dalam kunjungan kerja hari ini, Senin (3/2), Presiden SBY didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumedang.
DPRD Padang Minta Pemkot Serius Benahi RSUD
Padang, (Antara Sumbar) – DPRD Kota Padang meminta pemerintah kota (pemkot) setempat serius membenahi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Rasiddin sebagai rumah sakit rujukan pertama di daerah itu.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Arnedi Yarmen, di Padang, Senin, mengatakan DPRD meminta keseriusan pemkot dalam melakukan pembenahan RSUD Dr Rasidin, selain menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai, juga perlu melakukan peningkatan pelayanan yang merupakan hak masyarakat kota ini.
“Kami harap pemkot serius membenahi RSUD mengingat keberadaan dan fungsi rumah sakit itu sangat dibutuhkan warga,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini yang sangat mendesak dilakukan adalah pengokohan lahan, sebab seperti diketahui, setiap hujan lebat, rumah sakit pemerintah ini terendam banjir sehingga pasien harus dievakuasi.
“Pengendalian banjir ini perlu segera mendapat perhatian serius,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta dilakukan perbaikan kualitas pelayanan. Manajemen RSUD perlu melakukan persiapan yang menyeluruh dalam perbaikan semua layanan kesehatan masyarakat dan rekomendasi puskesmas dengan menggunakan sistem pelayanan terbaik.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang Aswar Siri, yang mengatakan puskesmas dan RSUD harus mampu melayani 155 penyakit sehingga perlu adanya peningkatan kualitas RSUD mengingat mulai dilaksanakan program jaminan kesehatan yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Demikian juga dengan pendapat dari anggota Komisi III DPRD Padang, yang juga Ketua Ketua Fraksi Golkar Jumadi, yang menyatakan, untuk menjadikan RSUD sebagai tempat yang layak sebagai sebuah rumah sakit, perlu adanya perbaikan di semua bidang.
“Kami berharap dengan memaksimalkan dana yang ada RSUD ini dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat Erison meminta agar manajemen rumah sakit segera melakukan pembinaan terhadap petugas medis sehingga mampu melayani 155 penyakit yang harus dilayani dalam program BPJS.
“Sebanyak 155 penyakit itu harus mampu dilayani oleh puskesmas dan tidak boleh dirujuk. Kalaupun dirujuk hanya boleh ke RSUD. Makanya tenaga medis di RSUD juga harus siap,” katanya. (eko/jno)
Sumber: antarasumbar.com
Pemkab Bengkalis Didesak Segera Bentuk BLUD Rumah Sakit
BENGKALIS – Beberapa bulan terakhir, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis, menjadi salah satu satker yang paling banyak mendapat sorotan. Mulai dari pelayanan yang dinilai semakin menurun, seringnya putus obat-obatan hingga soal banyaknya alat kesehatan yang rusak.
Rencana menjadikan RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) juga belum kesampaian hingga hari ini. Padahal, dengam berubah menjadi BLUD, RSUD akan lebih mandiri, karena bisa mengelola keuangan sendiri, tanpa harus menunggu pengesahan anggaran atau lainnya.
“Saya rasa BLUD itu solusi terbaik, makanya kita berharap Pemerintah segera menjadikan RSUD menjadi BLUD. Dengan BLUD tak ada lagi istilah rumah sakit kehabisan stok obat atau menunggu ketuk palu baru tender beli obat, rumah sakit bisa langsung beli sesuai ketentuan BLUD itu sendiri,”ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bengkalis, Dr. H Sulaiman Zakaria Belum lama ini.
Mantan Sekda Kabupaten Bengkalis tersebut mengaku sering mendengar keluhan terkait putusnya obat-obatan di RSUD, banyaknya alat kesehatan yang rusak dan lainnya. Kondisi seperti itu tidak akan terjadi kalau kewenangan pengelolaan itu berada di tangan manajamen RSUD.
Menjawab soal menurunnya kwalitas pelayanan RSUD, kata pria yang akrab disapa Leman ini mengatakan, dirinya tidak ingin campur tangan terlalu jauh terkait keberadaan RSUD. Hanya saja, ketika dirinya masih menjabat Sekda, saat itu Pemkab Bengkalis pernah mendatangkan konsultan ke RSUD, untuk melatih bagaimana mmberikan layanan yang baik kepada pasien maupun para pengunjung.
“Ya waktu itu tujuan kita semata-mata bagaimana memberikan layanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Kalau sekarang bagaimana, apakah menurun atau semakin baik, terus terang saya kurang tau itu,” ujar pria yang sering sapa Leman.
Sebelumnya Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Sofyan S.PdI juga mendesak manajemen RSUD untuk secepatnya membentu BLUD. Sofyan juga berharap RSUD terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Banyak persoalan yang kita temukan saat kita melakukan sidak ke RSUD beberapa waktu lalu. Ya mulai dari pelayanan, banyaknya alat kesehatan yang rusak dan berbagai persoalan lain. RSUD memang harus di evaluasi total, agar keberadaannya benar-benar memberikan manfaat sekaligus memuaskan masyarakat,” ujar Sofyan. (ias)
Sumber: riauheadline.com