manajemenrumahsakit.net :: Perjalanan penulis hari kedua yaitu tanggal 17 Desember 2014 dilanjutkan dengan kunjungan ke Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, Jawa Barat. Rombongan berangkat dari hotel El Cavana Bandung pada pukul 8.45 WIB, dengan menggunakan bus menuju RS Cicendo. Sesampainya di RS Cicendo rombongan disambut oleh Direktur Utama RS Mata Cicendo Bandung, dr.Hikmat Wangsaatmadja, Sp.M (K) infeksi dan imunologi, M.Kes
Tahun 16 Januari 2009 RS Cicendo diresmikan sebagai Rumah Sakit Pusat Mata Nasional oleh almh. Ibu Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH. Hal ini disebabkan karena angka kebutaan di Indonesia merupakan nomor 2 (dua) tertinggi di dunia setelah Ethiopia. Prevalensi angka kebutaan di Indonesia yg tertinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 4%, angka morbiditas akibat kebutaan seharusnya dibawah 1,5% dan ini merupakan suatu masalah nasional di Indonesia.
RS Mata Cicendo sebagai rumah sakit berskala internasional, melayani pelayanan di dalam dan di luar gedung rumah sakit. Pelayanan yang dilakukan antara lain poli reguler Senin – Jumat (07.00-15.00 WIB) dan poli sore Senin – Jumat (15.00-20.00 WIB). Tren penungjung yang datang antara 140.000-150.000 orang pertahun. Cicendo lasik center di RS Cicendo, dapat digunakan untuk mengurangi morbiditas akibat myopia (rabun jauh). Pembangunan kamar operasi yang dilakukan saat ini berupaya untuk meningkatkan pelayanan bedah mata yang mencapai angka 17000 kasus pertahun. Alat penunjang medis untuk pemeriksaan mata di RS Cicendo ini baik dan tergolong alat baru. Kunjungan yang terbanyak dari luar Jawa Barat sekitar 58,20%. Bandung 33, 42%. Dari luar negeri terutama berasal dari negara tetangga.
Edumata Wisata, merupakan wisata ilmiah yang ditujukan untuk anak sekolah dasar, sambil berwisata ke kota Bandung dapat dilakukan pengenalan ke RS mata Cicendo ini, karena disediakan