manajemenrumahsakit.net :: Nabire – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengalokasikan anggaran sebesar Rp 97 miliar untuk membiayai pelayanan kesehatan di wilayah paling timur Indonesia itu.
“Pada 2015, Pemprov Papua berencana mencairkan anggaran sebesar Rp 97 miliar untuk pelayanan kesehatan,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe, saat menyampaikan sambutan dalam musyawarah besar pencegahan HIV/AIDS dan pemberantasan minuman keras di Nabire, Papua, Senin (17/11).
Menurut Gubernur Lukas, masing-masing kabupaten di wilayah adat Meepago direncanakan mendapat Rp 1 miliar untuk kesehatan.
Wilayah adat Meepago meliputi Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Mimika.
“Anggaran sudah disiapkan oleh pemerintah provinsi, tinggal komitmen dari para bupati di daerah masing-masing,” ujarnya.
Selain anggaran, katanya, Pemprov Papua juga berencana mengembangkan beberapa rumah sakit regional, di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Biak, RSUD Merauke, RSUD Nabire, RSUD Abepura, dan RSUD Youwari di Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Para bupati diharapkan menyiapkan tempat untuk pembangunan rumah sakit guna kelancaran pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Mantan bupati Puncak Jaya itu mengatakan, khusus untuk rumah sakit Nabire, tinggal disepakati apakah rumah sakit itu dikembangkan atau dibangun baru.
Setelah penyampaian sambutan, Gubernur Lukas membuka mubes dengan memukul tifa pertanda kegiatan dibuka dan dilanjutkan dengan pembukaan kain papan nama kegiatan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Lukas juga menandatangani prasasti peresmian Gedung Gereja Kristus Raja Siriwini Nabire.
Selain itu juga dilakukan penandatangan pemutusan minuman keras (miras) di wilayah adat Meepago oleh enam bupati, yakni bupati Nabire, Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, dan Mimika.
Sumber: beritasatu.com