manajemenrumahsakit.net – Medan .Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan merawat pasien diduga terinfeksi virus ebola, NN (57), warga Tanjung Morawa, Deliserdang. Korban sempat dirawat inap di RSUD Lubuk Pakam.
“NN rujukan dari RSUD Lubuk Pakam, masuk ke RSUP H Adam Malik, Minggu (7/9) pukul 04.00 WIB dini hari. Pasien ini pulang dari Afrika pada 27 Agustus,” kata Kabag Humas RSUP HAM Medan, Sairi M Saragih, di Medan, Senin (8/9).
Hasil pemeriksaan saat ini, dikatakan Sairi, pasien yang bekerja selama empat tahun di Nigeria itu mengidap penyakit malari berat, infeksi paru, dan kesadaran terganggu. Pasien ini tidak bisa dikatakan terkena suspek ebola, namun tidak boleh mengabaikan virus ebola.
“Hasil positifnya saat ini malaria berat, infeksi paru dan kesadaran terganggu sehingga penyakit yang dideritanya sekarang mengganggu organ-organ seperti otak, hati dan ginjal. Itu hasilnya diberitahu oleh dokter penyakit dalam yang menangani pasien,” katanya.
Ia menyebutkan, dari hasil itu juga ada gangguan fungsi hati dan gangguan fungsi ginjal meningkat, kemudian HB 8,8 rendah, dan hasil foto tidak memberatkan bagian paru. Sairi menjelaskan, pihak medis telah melakukan pemeriksaan pasien, yakni, foto thorax, pemeriksaan laboratorium berupa darah lengkap, plasmodium dan nasal swab.
Petugas tim investigasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Romaida Aritonang SKM menyebutkan, korban susfek telah diobservasi pihak RSUP HAM di ruang VIP isolasi.
“Pasien sudah diberikan obat. Keadaan pasien dipantau lewat monitor yang terpasang di ruang perawat. Hasil yang didapat dari laboratorium, HB 8,8, eritrosit 2,72, leukocyt 10,88, trombosit 37, ureum 227, 10, kretinin 5,33, SGOT 129 dan SGPT 47. Hasil diagnosa pasien mengidap positif malaria celebral ,” kata Romaida.
Langkah lain yang telah dilakukan, lanjutnya, pihaknya telah melakukan wawancara dengan kontak serumah. “Termasuk dengan istri, lima orang anak, menanti satu dan cucu 1 orang,” terangnya.
Dia menambahkan, spesimen darah dan swab nasal telah dikirim ke Litbangkes, Senin (8/9). “Belum ada penambahan kasus, terutama kontak serumah yang mempunyai gejala klinis seperti pasien,” sebutnya. ( zahendra)
Sumber: medanbisnisdaily.com