KBRN, Sampang : Polisi Resort (Polres) Sampang dalam mengusut kasus pengelolaan limbah medis baik padat maupun cair di RSUD Sampang yang disinyalir tanpa melalui proses standar Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sehingga berdampak terhadap pencemaran lingkungan terus ditindak lanjuti.
Dalam pengembangan kasus di rumah sakit plat merah ini, pihak Polres Sampang, Senin (2/6/2014) kemarin telah melakukan pengambilan sampel limbah pada Instalator RSUD Sampang.
Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Jeni Al Jauza mengatakan, pengambilan sample dilakukan sebagai kelengkapan barang bukti dalam kasus tersebut.
“Kalau dari hasil pengambilan sampel ini benar terbukti dan sudah jelas,” ucap AKP Jeni Al Jauza, Selasa (3/6/2014).
Lanjut Jeni, pihaknya dalam kasus ini juga mendapati bahwa limbah medis dibuang secara langsung tanpa proses standart. Bahkan Instalator yang dimiliki rumah sakit tidak mengantongi ijin.
“Terbukti bahwa RSUD sudah menyalahi aturan sudah jelas, karena surat ijin Instalator pengelolaan limbah padat tidak ada, apalagi Isntalator libah cairnya mati tidak difungsikan meski sudah punya ijin, dan temuan dari kita ternyata selama ini dibuang begitu saja,” jelasnya.
Untuk kelanjutan kasus tersebut, pihak kepolisian dalam waktu dekat akan memanggil saksi ahli dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya serta Direktur RSUD Sampang.
“Kita akan panggil saksi ahli dan Direktur rumah sakit juga untuk dijadikan saksi,” pungkasnya.
Terpisah Humas RSUD Sampang Dr Yuliono membantah, bahwa pihaknya pembuangan limbah medis tidak melalui IPAL, bahkan ijin operasional alat Instalator pengelolaan limbah padat dari Dinas Kesehatan setempat telah dikantongi.
“Kita telah mengirim sample rutin ke BPLH Surabaya baik limbah padat maupun cair, nanti satu bulan hasilnya bisa diketahui apakah harus ditindak lanjuti,” terang Dr Yuliono.
Sementara saat disinggung terkait alat Instalator pengelolaan limbah medis cair, Yuliono menyatakan bahwa ada kerusakan mesin lantaran sempat terendam banjir dua tahun lalu.
“Alatnya rusak karena terendam banjir,” pungkasnya. (Supriyadi/WDA)
Sumber: rri.co.id