TANGERANG. Selain mengembangkan pembangunan secara organik, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) juga membidik pertumbuhan melalui jalan akuisisi.
Romeo Lledo, Direktur Utama SILO mengatakan, saat ini ada sekitar lima rumah sakit yang menawarkan diri untuk diakuisisi. Namun, perseroan masih terus melakukan evaluasi.
“Selain harganya harus cocok, yang jadi pertimbangan adalah lokasinya,” kata dia, Rabu (23/4). Lokasi yang dimaksud harus memenuhi minimal 500.000 penduduk dari segmen menengah. Kawasan yang dirasa prospektif diantaranya Bandung, Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera.
Sebelumnya, SILO sudah mengakuisisi dua rumah sakit di Bali yakni RS BIMC di Kuta dan di Nusa Dua. SILO mengmbil alih kedua rumah sakit ini dengan membeli 80% saham PT Medika Sarana Traliansia. Nilainya mencapai Rp 308 miliar.
SILO cari dana eksternal Rp 400 miliar
TANGERANG. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) masih gencar berekspansi. Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 900 miliar di tahun ini. Untuk memenuhi kebutuhan itu, SILO akan mencari pendanaan eksternal sebesar Rp 400 miliar.
Romeo Lledo, Direktur Utama SILO mengatakan, perseroan bakal membuka beberapa opsi pendanaan yakni pinjaman dari perusahaan induk, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), atau pinjaman perbankan.
“Untuk pendanaan tidak akan sulit karena SILO bisa pinjam dari induk, ini akan lebih murah,” ujarnya, Rabu (23/4). SILO juga tak menutup kemungkinan untuk mencari dana dari pasar modal seperti rights issue.
Saat ini, SILO masih memiliki dana sisa penerbitan saham saat Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 188,15 miliar. “Posisi debt kami masih rendah jadi sangat memungkinkan jika menarik utang baru,” kata dia.
Belanja modal itu akan digunakan untuk membangun lima rumah sakit baru. Pembangunan satu rumah sakit diperkirakan menelan dana sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar.
Sejatinya, SILO menargetkan bisa membangun 7-8 rumah sakit per tahunnya. Namun tahun ini, masih ada kendala dari sisi perizinan. Romeo optimistis, pendapatan SILO bisa melesat 40% di tahun 2014.
Sumber: