Gagal terpilih di Pemilu 2014 bisa saja membuat para calon anggota legislatif (caleg) depresi, atau sampai mengalami gangguan jiwa.
Cost politik yang tinggi, ditambah beban pikiran selama masa sosialisasi, memungkinkan para kontestan yang tidak siap menerima hasil kekalahan, bertindak hingga tak mampu mengendalikan diri. Belum lagi, jika oknum caleg memiliki banyak utang yang digunakan membiayai berbagai kebutuhan pencalonannya, seperti memproduksi alat peraga, hingga honor tim pemenangan, dan relawan yang tak bisa lagi dilunasi pasca-gagal terpilih.
Bercermin pada beberapa hasil perhelatan politik, tidak sedikit mantan kontestan harus dirawat di rumah sakit jiwa, baik yang mengalami guncangan psikologi, maupun yang dinyatakan sudah gila. Terkait itu, Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Sulsel, menyiapkan ruang konsultasi, termasuk ruang perawatan bagi para politisi yang mengalami gangguan jiwa. Khusus pasien baru di eks Rumah Sakit Dadi itu, tempatnya akan ditampung di VIP umum.
Di ruang itu, tenaga medis dan dokter yang selama ini menangani pasien gangguan jiwa bakal memberikan perawatan, sesuai tingkatan depresi.