Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
Telah berlangsung Seminar Penggunaan Residen sebagai Tenaga Medik untuk Menyeimbangkan Tenaga Kesehatan di Daerah, pada Kamis (6/3/2014). Seminar ini membahas tentang isu boleh tidaknya residen berperan sebagai DPJP dari aspek hukum dan pembiayaannya. Hal ini sangat penting mengingat jumlah dokter spesialis sangat kurang dan penyebarannya belum merata, sementara di sisi lain kebutuhan masyarakat tidak dapat ditunda lagi dengan telah diimplementasikannya jaminan kesehatan nasional. Banyak hal penting dibahas pada seminar yang menghadirkan pembicara dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan dan juga akademisi dari UGM ini. Silakan ikuti reportase dan saksikan rekaman videonya. Pada hari berikutnya, seminar ini dilanjutkan dengan workshop Pengembangan Dukungan untuk Tim Residen yang menghadirkan pembicara dari klinisi yang pernah memimpin tim pengiriman residen ke berbagai wilayah di Indonesia. Anda juga dapat mengikuti reportasenya dan rekaman videonya.
Di akhir minggu lalu, 15 Maret 2014 telah terselenggara sebuah seminar dan workshop dengan judul Peran Kepemimpinan untuk Mencegah Fraud di Era JKN, di Kampus FK UGM. Sesuai dengan judulnya, seminar dan workshop ini akan membahas masalah kepemimpinan dalam bidang kesehatan di daerah, mulai dari Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RS hingga Komite Medis. Seminar akan menghadirkan pembicara dari Kementerian Kesehatan, BPJS dan DJSN, sedangkan pada sesi workshop pembicara berasal dari praktisi yang tujuannya untuk mengidentifikasi masalah secara lebih detil dan menyusun strategi dalam menghadapinya. Hal ini penting untuk diikuti karena fraud tergolong kriminal, dan tentu saja perlu kesadaran hukum untuk menghindarinya. Seminar dan workshop dapat pula diikuti melalui webinar dengan mendaftar terlebih dahulu ke panitia atau melalui live streaming di website manajemenrumahsakit.net.
+ Artikel Peneliti: Li-Ping Chou, Chung-Yi Li dan Susan C Hu2
Penelitian cross sectional ini dilakukan RS di Taiwan dan melibatkan lebih dari 1300 petugas RS, mulai dari dokter, asisten dokter, perawat, teknisi hingga staf administratif. Diantara berbagai kelompok staf ini, ternyata yang paling tinggi tingkat stressnya dikaitkan dengan pekerjaan adalah perawat dan asisten dokter. Sementara yang paling rendah adalah teknisi.
Subscribe
Login
0 Comments
|
11 Mar2014