SLEMAN (KRjogja.com) – Memasuki Milad ke 91 RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bertekad menjadi rumah sakit pendidikan. Saat ini tengah mepersiapkan diri, target terdekat menjadi rumah sakit dengan akreditasi B pada tahun 2014. Hal ini disampaikan oleh Direktur Operasional RS PKU Muhammadiyah YOgyakarta Unit II Gamping Sleman dr Ahmad Faisol SpRad MKes di rumah sakit tersebut Selasa (19/2/2014). Hari itu PKU Muhammadiyah Yogyakarta menyelengarakan pemasangan alat kontrasepsi IUD dan implan cuma-cuma untuk 100 orang sebagai bagian dari kegiatan milad (ulang taun).
“Kami bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPMPP) Kabupaten Sleman. BKBPMPP Sleman itu yang kemudian lewat Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Gamping memberitahukan kepada masyarakat Kecamatan Gamping,” kata dr Ahmad Faisol. Warga Kecamatan Gamping itu, 70% memilih alat kontrasepsi implan, sebab pemasangannya di lengan.
Menurut Supervisor Ruang Bersalin RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Fitnaningsih SSit MKes, alat kontrasepi implan merupakan alat kontasepsi hormonal dengan masa berlaku tiga tahun. Sedangkan alat kontrasepsi IUD dipasang lewat genital, dengan masa berlaku sampai lima tahun dan tingkat keberhasilannya lebih besar. Tetapi karena pemasangannya lewat genital maka banyak orang yang enggan. Dua alat kontrasepsi tersebut menurut Fitnaningsih menjadi pilihan masyarakat menengah ke bawah. Pemasangan alat kontrasepsi cuma-cuma tersebut sebagai komitmen RS PKU Muhammadiyah terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi.(War)
Sumber: kr.co.id