Pedoman Standar Nasional Keselamatan Pasien 2014
Joint Commission International
Pada Oktober 2012 yang lalu, JCI telah merencanakan untuk meng-update Pedoman Standar Nasional Keselamatan Pasien (NPSG) yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2014 di Amerika. Organisasi yang telah eksis sejak 2002 ini telah mengeluarkan seperangkat NPSG tahun 2003 dan sejak itu The Patient Safety Advisory Group aktif memberikan masukan pada JCI mengenai bagaimana melakukan revisi dan update terhadap pedoman tersebut. Masukan untuk revisi ini dilakukan melalui diskusi yang diikuti oleh para ahli patient safety yang sudah diakui secara luas. Mereka terdiri dari perawat, dokter, farmasis, manajer risiko, teknisi medis, dan ahli lainnya yang memiliki pengalaman dalam menghadapi isu patient safety dengan berbagai setting pelayanan kesehatan.
Untuk tahun 2014, NPSG difokuskan pada manajemen alarm untuk keselamatan klinis yang akan mulai diperkenalkan pada awal tahun 2014 dengan 2 fase implementasi (tahun 2014 dan tahun 2016). Ada beberapa tujuan (goals) yang direvisi/diperbaharui, yaitu meliputi:
Goal 1: Meningkatkan akurasi identifikasi pasien
Goal 2: Meningkatkan efektivitas komunikasi diantara staf fungsional
Goal 3: Meningkatkan keselamatan dalam penggunaan obat-obatan
Goal 6: Mengurangi harm yangterkait dengan sistem alarm klinis
Goal 7: Mengurangi risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
Goal 9: Mengurangi risiko harm terhadap pasien akibat jatuh
Goal 14: mencegah infeksi dekubitus yang terkait dengan pelayanan kesehatan
Goal 15: Organisasi mengidentifikasi risiko keselamatan yang dapat terjadi pada populasi yang dilayaninya.
Dari berbagai goals yang direvisi tersebut, nampak bahwa Amerika pun masih mengalami masalah dasar seperti akurasi identifikasi pasien. Jika melihat lebih detil, salah satu point dalam goal tersebut adalah adanya minimal dua tanda pengenal pasien sebagai upaya cross-check.
Untuk mencapai seluruh goals tersebut, RS-RS di Amerika harus membangun alarm safety sebagai prioritas organisasi dan mengidentifikasi alarm terpenting untuk dikelola sesuai dengan situasi internalnya. Untuk periode kedua yang akan dimulai pada tahun 2016, RS diharapkan mengembangkan dan mengimplementasikan komponen-komponen spesifik dari kebijakan dan prosedur, serta mengedukasi staf mengenai alarm system management.