Upaya itu dilakukan untuk mendukung target RSUD dr Murjani Sampit mengejar akreditasi versi 2012 pada 2014 nanti
SAMPIT, Jaringnews.com – Rumah Sakit dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah mengancam akan memotong insentif pegawai rumah sakit setempat jika tidak menjalankan prosedur pelayanan, salah satunya adalah mencuci tangan. Juga termasuk untuk insentif para dokter yang bertugas di rumah sakit itu.
“Tim TKPRS (tim keselamatan pasien rumah sakit) akan melakukan pembinaan. Kami juga sedang membuat sistem renumenerasi, apabila tidak dilakukan maka akan dipotong jasa pelayanan sebagai penilaiannya,” kata Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yuendri Irawanto di Sampit, Senin (21/10).
Kewajiban cuci tangan sebelum dan sesudah memberikan pelayanan kepada pasien, hanyalah sebagian kecil prosedur tetap yang kini harus benar-benar dijalankan oleh seluruh pegawai di rumah sakit itu. Langkah itu merupakan bagian upaya untuk meningkatkan pelayanan dan menjamin keselamatan pasien.
Dituturkan Yuendri, semua upaya itu dilakukan untuk mendukung target rumah sakit ini mengejar akreditasi versi 2012 pada 2014 nanti. Pihak rumah sakit menargetkan bisa meraih akreditasi Utama, atau paling tidak bisa mendapatkan akreditasi Madya.
Ada 15 buku terkait prosedur tetap yang dibuat pihak rumah sakit dan harus dijalankan dengan disiplin oleh seluruh pegawai. Mengingat, penilaian akreditasi dilakukan secara menyeluruh dan tim penilai akan langsung mengevaluasi di lapangan, termasuk mengonfirmasi kepada pasien apakah benar mendapatkan pelayanan maksimal yang dijanjikan.
“Ini upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien. Dengan pasien selamat, kualitas pelayanan kita jadi tinggi. Selain itu rumah sakit bisa menciptakan hal ini agar tidak ada “bonus” penyakit dari rumah sakit. Ini sederhana tapi penting sekali, termasuk dalam hal cuci tangan, jangan sampai terjadi penularan dari tangan petugas kita,” terangnya.
Sumber: jaringnews.com