PT Askes menyediakan layanan baru dalam rumah sakit untuk menyongsong transformasi Askes menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) kesehatan. Askes menyediakan teknologi pemindai jari untuk mengecek data pasien rumah sakit.
Direktur Utama PT Askes, Fahmi Idris mengatakan pihaknya sedang dalam proses penyelesaian proses teknologi tersebut. Nantinya penerapan teknologi ini akan bersinergi dengan dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
“Dukcapil itu dari catatan sipil Kementerian Dalam Negeri. Setelah masukan NIK KTP anda nanti bisa scan jempol di card reader, baru keluar data,” ucap Fahmi di Kantornya, Jakarta, Kamis (10/9).
Menurut Fahmi, pemasangan teknologi saat ini sudah berjalan di beberapa rumah sakit yang bekerjasama dengan jaringan Askes. Untuk selanjutnya perusahaan pelat merah itu masih menunggu jaringan rumah sakit lain yang telah siap menerapkan sistem ini.
“Sudah jalan, tergantung teknologi jaringan di mana jaringan internet bisa dan akan lebih lambat jika tidak ada jaringan sama sekali,” katanya.
Fahmi berharap, semua rumah sakit mempunyai jaringan internet bagus agar segera bisa dipasang teknologi card reader tersebut. “Rumah sakit kita saya lupa jumlah detailnya. Kita punya lebih artinya rumah sakit Jamkesmas dan rumah sakit pemerintah provider Askes akan dipasangi,” katanya.
Askes menargetkan akan memasang alat tersebut diseluruh kabupaten kota yang menyelenggarakan Jamkesmas dan sudah ada hubungan dengan askes. Dengan alat ini tidak akan ada penipuan kartu BPJS karena harus scan jari jempol.
Sumber: merdeka.com