Pengantar Minggu Ini, 30 September – 7 Oktober 2013

Salah satu kunci sukses implementasi Universal Health Coverage di seluruh dunia adalah sistem rujukan yang berjalan dengan baik dan benar. Ada dokter keluarga, primary health centers – dan di Indonesia ada RS pratama – yang akan berperan sebagai gate keepers. Saat para gate keepers belum berperan optimal, maka RS akan dipenuhi pasien sampai melebihi kapasitas – seperti yang terjadi di DKI ketika mengimplementasikan KJS. Pada kondisi ini, sulit mengharapkan mutu pelayanan yang baik dari RS. Peningkatan peran gate keepers inilah yang menjadi fokus perhatian Task Force Health Care WG, The Netherlands saat berkunjung ke FK UGM pada 23-25 September yang lalu. Bersama dengan tim dari FK UGM, tim ini akan membenahi sistem rujukan dengan berbagai aspek pendukungnya, sehingga RS dapat dikembalikan pada posisinya semula, yaitu sebagai pusat rujukan. Silahkan untuk mengikuti reportasenya.

Sementara itu, rumah sakit juga masih menghadapi isu “perang tarif”. Sebagian RS menganggap tarif INA-CBGs sudah cukup baik, yang dibutuhkan hanyalah ketelitian RS saat menggunakan coding diagnosa yang tepat. Sebagian lagi mengganggap tarif ini masih terlalu rendah sehingga mendesak pemerintah untuk merevisinya. Sebagian yang lain bahkan belum menerapkan tarif INA-CBGs dan masih merasa nyaman dengan tarif lokal. Pemda DIY berencana menerapkan tarif INA-CBGs di seluruh RS di provinsi ini per 1 Oktober 2013 sebagai upaya menerapkan BPJS secara bertahap. Di daerah lain, penerapan ini dilakukan secara sporadis. Agar bisa optimal RS harus pula mengembangkan dan menerapkan clinical pathway yang sama sekali tidak mudah.

Agenda Minggu ini:
Pekerjaan rumah masih banyak, sementara waktu terus berjalan, membuat topik terkait UHC ini semakin ramai dibahas. Di Yogyakarta saja setidaknya ada dua pertemuan besar pada minggu ini yaitu:  Health Level Forum to Informal Sector yang berlangsung di Hotel Ambarukmo pada tanggal 30 September – 2 Oktober 2013 dan Symposium on Health Equity and Financial Protection in Asia yang berlangsung di Hotel Tentrem pada 2 – 4 Oktober.

Untuk kawasan NTT, Program Performance Management & Leadership dan Sister Hospital akan mengadakan pertemuan pada tanggal 1 Oktober 2013 di Surabaya untuk membahas progress kegiatan sampai dengan pertengahan tahun ini dan exit strategy untuk kesinambungan program. Salah satu isu besarnya adalah bagaimana sumber pendanaan bagi RSUD di NTT agar upaya pencapaian MDGs dapat terus berlanjut dan RSUD di NTT juga tetap dapat menikmati fasilitas BPJS karena telah mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

+ Arsip Pengantar Minggu Lalu

Universal Health Coverage
di Thailand