KORAN TEMPO 12 AGUSTUS 2013
Tak ada AC dan bahan bangunan ramah lingkungan, Narayana Hrudalaya mampu menekan biaya rawat inap dan operasi jantung.
Perempuan itu mengipasi anaknya yang terbaring di Rumah Sakit Jantung Narayana Hrudalaya di Bangalore, India. Anak sulungnya ikut membantu menganti baju sang adik, yang beberapa hari sebelumnya dioperasi. Pemandangan serupa ada di bangsal lain.
Ruang perawatan rumah sakit itu tak memiliki penyejuk udara (AC). Keluarga pasien dilatih memasang perban, mengukur termometer, dan tugas-tugas perawat lainnya. Dua hal itu memang bagian penghematan yang dilakukan manajemen Narayana Hrudayala dengan maksud menekan biaya berobat pasiennya.
“Biaya perawatan kesehatan saat ini didominasi hal-hal yang inefisiensi dan oportunistik” kata Devi Prasad Shetty, dokter jantung yang merupakan pendiri rumah sakit itu, kepada Bloomberg, akhir Juli lalu. Narayana Hrudayala, yang berdiri pada 2001, kini memiliki 21 cabang di sejumlah kota di India.
Selain bangunan gedung yang efisien, Shetty menekan biaya lainnya. Walhasil, seorang pasien yang menjalani operasi jantung koroner di sini cuma keluar uang 95 ribu rupee (USD 1,583). Nilai ini setengah dari biaya operasi 20 tahun yang lalu. Shetty menargetkan sepuluh tahun mendatang biayanya menjadi USD 800.
Padahal, saat ini, biaya operasi jantung di Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat, sebesar USD 106,385.- Itu data yang dikeluarkan US Center for Medicare & Medicaid Services. “Apa yang dilakukan Shetty menunjukkan bahwa itu biaya substansial yang terkandung didalamnya,” kata Srinath Reddy, Presiden Federasi Jantung Dunia yang berbasis di Jenewa.
Reddy menyebut apa yang dilakukan manajemen Narayana Hrudalaya sebagai pemberian perawatan jantung kualitas tinggi dengan biaya yang relatif rendah. Menurut dia, para ahli medis banyak berharap pada dokter Shetty untuk membuat operasi jantung jauh lebih mudah diakses bagi jutaan orang miskin di India dan negara-negara berkembang lainnya.
Narayana Hrudalaya kini menjadi rumah sakit jantung terbesar di dunia. Ada 1,000 tempat tidur perawatan, dan setiap hari lebih dari 30 operasi jantung dilakukan. Dalam tujuh tahun ke depan, Shetty, yang menerima gelar Padma Bhushan-penghargaan untuk kedokteran-pada 2012- berencana membangun 30 ribu tempat tidur rumah sakit di India, Afrika, dan sejumlah negara Asia. The Wall Street Journal memberi gelar Henry Ford-nya Operasi Jantung bagi Shetty.
Bagi India dan banyak negara berkembang lainnya, apa yang dilakukan Shetty sangat penting. Lebih dari dua pertiga penduduk India hidup dengan penghasilan kurang dari USD 2 per hari. Malangnya, 86 persen biaya kesehatan harus dibayar sendiri. Studi terbaru oleh Public Health Foundation of India dan London School of Hygiene & Tropical Medicine menemukan bahwa penyakit jantung sekarang banyak diderita kaum miskin dari pada orang kaya.
Satu di antara empat orang India meninggal karena serangan jantung dan pengeluaran kesehatan per kapita kurang dari USD 60 per tahun. Namun negara hanya melakukan 100-200 ribu operasi jantung setiap tahun. Angka ini jauh dari prediksi Shetty, dimana butuh 2 juta operasi jantung bagi warga India.
Journal Vascular Health and Risk Management pada 2008 memaparkan penelitian. Ternyata, tingkat kematian akibat penyakit arteri koroner warga Asia Selatan dua-tiga kali lebih tinggi dari pada orang Kaukasus. “Urbanisasi yang cepat di India-lah yang membawa perubahan pola makan dan gaya hidup,” kata Usha Shrivastava, kepala kesehatan masyarakat di National Diabetes, Obesity, and Cholesterol Foundation. “Inilah yang menyebabkan lompatan besar dalam penyakit kardio vaskular.”
Usia rata-rata serangan jantung pertama di India, Pakistan dan negara-negara Asia Selatan adalah 53 tahun, lebih rendah dibanding negara lain yang mencapai 58,8 tahun. Halangan terbesar untuk operasi jantung di India adalah soal aksesibilitas.
Shetty berniat menjembataninya dengan membangun rumah sakit di luar kota-kota utama India. Dia telah mengidentifikasi 100 kota dengan populasi 500 ribu – 1 juta jiwa yang tidak memiliki rumah sakit jantung. Dia akan membangun di sana dengan model seperti rumah sakit di Kota Mysore, Negara Bagian Karnataka.
Rumah sakit di Mysore ini hanya memiliki 300 tempat tidur dan berlantai satu. Tidak ada lift dan AC di ruang perawatan, sehingga menekan biaya listrik. Dindingnya dicetak untuk mempercepat pengerjaan. “Perusahaan konstruksi Larsen & Toubro Ltd membangun hanya dalam waktu enam bulan dengan biaya USD 6 juta,” kata Shetty.
Langkah lain yang Shetty lakukan adalah memangkas biaya uji sebelum operasi, seperti tes urine. Rumah sakit juga menggunakan perangkat lunak komputer berbasis web ketimbang dengan lisensi. Dia tidak bisa meyakinkan produsen Eropa untuk menurunkan harga tirai dan gaun bedah sekali pakai.
Shetty lantas mendekati sekelompok pengusaha muda di Bangalore untuk membuatnya. Dia membeli dengan harga 60 persen lebih murah ketimbang yang impor. Dia juga melihat peluang menurunkan biaya dari makin banyaknya perusahaan elektronik Asia yang memproduksi mesin CT Scan, MRI, dan laboratorium kateterisasi. Selain itu, dia akan outsourcing lulusan program diploma spesialisasi, seperti anestesiologi, oftalmologi, dan radiologi.
Srinath Reddy menjelaskan, biaya perawatan kesehatan global meningkat pesat. Tiap negara, kata dia, menghadapi tantangan untuk memberi pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau. Devi Prasad Shetty sudah melakukan hal itu dengan memangkas fasilitas yang tidak fungsional di rumah sakitnya.
70 KALI LEBIH MURAH
Dokter Devi Shetty dan sesama ahli jantung yang lainnya melakukan operasi bypass koroner dengan biaya hanya USD 1,580 di Rumah Sakit Narayana Hrudayalaya di Bangalore, India. Padahal biaya operasi dengan prosedur yang sama di Amerika Serikat mencapai USD 106 ribu.
NARAYANA HRUDAYALAYA
|
RATA-RATA RS DI USA
|
|
JUMLAH TEMPAT TIDUR
|
1,000
|
160
|
BIAYA PER TEMPAT TIDUR (USD)
|
29,000
|
109,000
|
GAJI TAHUNAN AHLI BEDAH JANTUNG (USD)
|
110-240,000
|
360-240,000
|
JUMLAH OPERASI PERMINGGU (6 hari)
|
12-18
|
5-10
|
BIAYA OPERASI JANTUNG DIBERBAGAI NEGARA (USD)
ARGENTINA
|
8,862
|
CHILE
|
12,401
|
INGGRIS
|