TEBING TINGGI – Pelayanan RSUD Empatlawang masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat khususnya pasien yang berobat di sana.
Penyebabnya, rumah sakit tersebut dianggap belum bisa dijadikan sebagai rumah sakit yang diandalkan. Karena rata-rata pasiennya, khususnya yang mengalami gangguan kesehatan agak berat masih harus dirujuk ke rumah sakit lain seperti ke RS dr Sobirin Lubuklinggau atau ke RS Moehammad Hoesin Palembang. Untuk itu, warga berharap agar pihak terkait terus melakukan pembenahan khususnya peningkatan pelayanan.
Menurut Kepala Desa Sukakaya Kecamatan Saling, diduga akibat lambannya dan kurang maksimalnya pelayanan, salah seorang warga desa tersebut meninggal dalam perjalanan. Warga tersebut menurutnya dibawa ke RSUD Empatlawang karena menjadi korban gigitan ular yang diduga mengandung bisa. Saat dibawa ke RSUD Empatlawang diduga korban hanya ditangani ringan kemudian dirujuk ke Lubuklinggau. Sehingga saja ditengah perjalanan korban meninggal dunia.
“Kita menyesalkan hal itu, semestinya mereka (rumah sakit) mengetahui apa yang menjadi keluhan pasien dan mengambil tindakan, kalaupun memang harus dirujuk semestinya dilakukan dengan cepat,” tukasnya. Keluhan yang sering disampaikan terkat pelayanan di RSUD Empatlawang saat ini antara lain ketersediaan dokter spesialis. Sehingga masyarakat atau calon pasien lebih memilih berobat ke rumah sakit di luar. Hanya saja, mereka harus tetap ke RSUD Empatlawang untuk mendapatkan surat rujukan.
“Jadi terkadang kita terlambatnya disana, karena harus bolak balik mengurusi surat menyurat, kalau semisal dokternya ada di Tebing Tinggi tidak mesti ke luar,”ungkap Zainal, warga Tebing Tinggi. Plt Direktur RSUD Empatlawang dr Desi mengakui bahwa belum maksimalnya pelayanan di instansi yang dipimpinnya karena masih banyaknya kendala, seperti ketersediaan tenaga dokter spesialist dan sarana penunjang. Bahkan menurutnya secara status RSUD Empatlawang belum memiliki status akreditasi dan baru sebagai rumah sakit persiapan.
Terkait ketersediaan dokter spesialis diakuinya masih sangat terbatas, baik sumber daya manusianya maupun ketersediaan waktu dari dokter tersebut di RSUD Empatlawang. Sejauh ini baru tersedia dokter spesialis anak, kandungan dan bedah. “Itupun mereka tidak bisa standby setiap hari kerja di RSUD Empatlawang, karena mereka juga di RSUD Lahat,” ujarnya.
Sehingga menurutnya, jika ada pasien yang datang untuk berobat dan membutuhkan penanganan dan perawatan yang intens mereka terpaksa merujuk ke rumah sakit yang lebih memadai.
Sumber: koran-sindo.com