KUDUS, suaramerdeka.com – Dalam waktu dekat layanan seluruh rumah sakit di Kudus akan terintegrasi dengan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan terhubung dengan call center, dalam hal ini RSU Kudus nantinya akan menjadi leading sektor layanan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), dr Maryata saat ditemui kemarin menjelaskan, nantinya bentuk layanan tersebut berupa informasi tentang ketersediaan kamar rumah sakit, serta terintegrasi dengan sumber daya serta fasilitas medis yang ada di Kudus untuk menangani pasien darurat dibawah koordinasi DKK.
“Sistem ini sudah lama direncanakan dan akan terealisasi pada tahun ini,” katanya.
Pihaknya menambahkan, memang dalam hal ini leading sektor dalam layanan SPGDT ini adalah RSU Kudus akan memiliki call center yang terhubung pada seluruh sistem informasi manajemen (SIM) rumah sakit yang ada di Kudus.
“Sehingga penanganan pasien darurat bisa dilakukan lebih cepat,” jelasnya.
Sampai saat ini porses pembentukannya masih dalam pembahasan line telepon yang nantinya akan menggunakan nomor 119.
“Link nomor telepon diupayakan akan bebas pulsa,” jelasnya.
Maryata menambahkan, tidak hanya seluruh rumah sakit saja, namun pada perkembangannya layanan SPGDT ini berlaku juga di seluruh puskesmas yang ada di Kudus.
“Agar lebih maksimal nantinya akan ditambah lagi dengan penambahan ambulan gawat darurat yang sudah disiapkan di masing – masing puskemas agar penanggulangan pasien gawat semakin cepat,” paparnya.
Selanjutnya layanan SPGDT ini bermanfaat untuk mengatur sistem rujukan yang selama ini masih belum maksimal. Artinya pasien gawat darurat tidak selalu dirujuk ke rumah sakit di luar kota tetapi cukup di RS Kudus saja.
“Dan dilihat dulu tingkat keparahannya, jika sudah tidak memungkinkan baru dirujuk ke rumah sakit lain,” jelasnya.
Sumber: suaramerdeka.com