Home--- Konsultan--- 1.Pengertian Konsultan----2.Daftar Konsultan
Editor : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD ([email protected])
a. Mengapa rumah sakit membutuhkan konsultan? (Silahkan klik)
…..Konsultan adalah salahsatu anggota dari kelompok tenaga ahli. Namun tidak semua tenaga ahli adalah konsultan. Tenaga ahli dapat berupa narasumber, dosen yang meneliti, peneliti, pelatih, ataupun coach. Konsultan manajemen merupakan tenaga ahli yang disewa untuk membantu menyelesaikan masalah organisasi penyewa…..
…..jadi konsultan bukan dosen, bukan peneliti, bukan pelatih. Konsultan adalah profesi….
Bagaimana dengan RS Indonesia?
—RS di Indonesia menghadapi berbagai perubahan penting, antara lain: Globalisasi pelayanan kesehatan, berjalannya BPJS di tahun 2014, adanya gejala persaingan tajam dan timbulnya rumahsakit-rumahsakit jaringan, kesulitan dalam mendapatkan dokter spesialis, sampai ke tuntutan hukum yang semakin berat. Catatan penting untuk perubahan-perubahan tersebut:
- Perubahan merupakan hal penting dan dapat meningkatkan kinerja, menurunkan kinerja, atau mematikan sebuah rumahsakit. Rumahsakit yang jaya pada saat kolonial Belanda belum tentu berada pada posisi yang sama di masa desentralisasi kesehatan di awal abad 21;
- Perubahan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan bukan hanya sebuah kejadian sesat. Perubahan akan mutu berasal dari peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dapat diprediksi dan akan terus berjalan;
- Perubahan merupakan sesuatu yang wajar terjadi dan selalu terjadi. Ketika masyarakat menuntut pelayanan yang bermutu, maka wajar apabila memilih rumahsakit yang bermutu;
- Saat ini, di rumahsakit terjadi peningkatan laju perubahan dan kelihatannya akan semakin meningkat sejalan dengan keadaan dunia yang semakin kompetitif dan semakin pesatnya perkembangan teknologi kedokteran, disamping politik penganggaran kesehatan;
- Perubahan di rumahsakit bisa jadi merupakan hal yang ‘alami’, sesuatu yang selalu berevolusi dan adaptif, yang merupakan reaksi terhadap keadaan dan tekanan dari luar, termasuk cara pembayaran bagi tenaga dokter;
- Perubahan bisa jadi merupakan sesuatu yang ‘direktif’, yaitu diterapkan oleh manajemen ‘top-down’ atau ‘partisipatif’, yaitu melibatkan pihak-pihak yang terkena dampak perubahan. Perubahan menjadi BLU di rumahsakit pemerintah merupakan perubahan yang direktif;
- Perubahan bisa jadi merupakan suatu ‘proses bertahap’, yaitu perubahan-perubahan kecil yang berkesinambungan atau suatu ‘lompatan’, yaitu pergeseran radikal dari proses yang sekarang sedang berlangsung ke proses yang baru. Perubahan menjadi sebuah jaringan RS seperti jaringan RS Siloam merupakan suatu ”lompatan” yang diilhami oleh suksesnya jaringan hotel dan supermarket;
- Pengaruh perubahan tidak sepenuhnya bisa diprediksi; perubahan bukan suatu hal yang rapi dan perubahan yang terencana seringkali memerlukan penyesuaian melalui banyak pengalaman dan eksperimen. Pemimpin dan manajer RS perlu untuk memahami, dampak pengaruh perubahan harus dapat diantisipasi;
Dan mungkin yang paling penting adalah……….
- Ada hubungan antara perubahan dan lingkungan serta budaya organisasi.
Berbagai Jenis Rumah sakit yang membutuhkan konsultasi:
- Rumahsakit Pemerintah Pusat
- Rumahsakit Pemerintah Daerah
- Rumahsakit Swasta Yayasan (Keagamaan dan Sosial)
- Rumahsakit Swasta berbentuk PT
- Rumahsakit Pendidikan Pemerintah dan Swasta
- Rumahsakit Berbentuk Jaringan
- Karena sifat-sifat alamiah konsultan: pekerjaan konsultan menarik karena bersifat dinamis, dengan lingkungan yang selalu berubah dengan interaksi harian dengan konsultan. Disamping itu konsultan juga memberikan semacam kepuasan bagi orang yang senang menghadapi tantangan.
- Ketidak-puasan dengan pekerjaan di kantor yang membelenggu. Ada berbagai orang yang tidak suka dengan suasana kantor yang birokratis, penuh hal yang membelenggu kreativitas dan cita-cita. Pekerjaan konsultan merupakan suatu kesempatan untuk melepaskan diri dari belenggu kantor.
- Mendekati masa pensiun, namun masih aktif, segar dan tetap ingin bekerja. Ada banyak direktur rumahsakit yang memasuki usia pensiun dalam keadaan masih segar dan aktif dan tidak ingin berhenti bekerja. Dalam hal ini pekerjaan konsultasi merupakan tantangan baru yang dapat ditempuh dengan berbagai pengalaman praktis yang dimiliki.
- Jiwa kewira-usahaan merupakan salah satu yang dapat mendorong orang menjadi konsultan. Dengan menjadi konsultan, jiwa kewira-usahaan dapat tersalurkan dimana akan bekerja berdasarkan kemampuan sendiri.
- Sebagai salahsatu jalur karier menjadi seorang anggota direksi di rumahsakit. Menjadi konsultan dapat juga menjadi pemicu seseorang untuk menjadi direksi rumahsakit.
—Perubahan dalam bentuk apapun berhubungan dengan tiga komponen lembaga pelayanan kesehatan yang secara efektif membentuk kultur lembaga pelayanan kesehatan seperti yang digambarkan dalam Bagan berikut ini. Manajemen Perubahan harus memperhatikan ketiga komponen tersebut, yaitu:
- Evolusi politis dan historis berbagai peraturan mengenai lembaga pelayanan kesehatan;
- Manajemen dan organisasi lembaga pelayanan kesehatan;
- Orang-orang yang bekerja bagi lembaga pelayanan kesehatan.
d. Apa saja jenis konsultan di rumah sakit? (Silahkan klik)
—Perubahan di sektor rumah sakit membutuhkan pengelolaan yang cermat, termasuk ketersediaan konsultan-konsultan. Beberapa pertanyaan kritis:
- Apa definisi konsultan? Bagaimana beda konsultan manajemen dan konsultan teknis;
- Sampai seberapa jauhkah pengalaman yang harus dimiliki oleh seorang konsultan?
- Bagaimanakah kemampuan teknik dalam bidangnya?
Jenis Konsultan:
Secara garis besar, konsultan dapat dibagi menjadi dua kelompok:
a) Konsultan manajemen, dan
b) Konsultan teknis.
a) Konsultan Manajemen
adalah suatu profesi yang bertujuan untuk membantu organisasi melakukan pengembangan dan perubahan yang positif.
Berbagai ciri konsultan manajemen adalah:
- Konsultan manajemen biasanya berhadapan dengan para direktur, pemilih, atau eksekutif puncak di sebuah rumahsakit;
- Membutuhkan citra yang baik dan kemampuan tinggi dalam mengelola orang, serta kemampuan diplomasi;
- Harus mempunyai kemampuan tinggi untuk mengajak eksekutif rumahsakit yang enggan berubah dalam menerima visi manajemen baru;
- Sering berhubungan dengan proyek yang berorientasi pada orang dan membutuhkan keputusan;
- Sukses sebagai konsultan manajemen sering tergantung pada judgment dan pengalaman daripada analisis dan rancangan yang rasional.
b) Konsultan Teknik.
—Ciri utama konsultan teknik berbeda dengan konsultan manajemen. Sebagai contoh konsultan mesin tidak perlu terlalu memperhatikan etiket-etiket di kalangan eksekutif puncak. Hal yang dipentingkan adalah keahlian untuk mengatasi suatu masalah teknis yang spesifik.
Berbagai contoh Konsultan Teknik di sektor kesehatan adalah:
—Konsultan Teknik Medik, Konsultan Teknik Keperawatan, Konsultan Teknik Keuangan, Konsultan Teknik Mengelola Mutu Pelayanan, Konsultan Teknik Bangunan dan Tata Letak (termasuk Evaluasi Pasca Huni), Konsultan Teknik Gizi, Konsultan Teknik Farmasi, Konsultan Teknik Laboratorium, Konsultan Teknik Komunikasi, Konsultan Teknik Peralatan Medik, Konsultan Teknik Pendidikan dan Pelatihan, Ketrampilan Teknik melakukan akreditasi, Ketrampilan Teknik Informatika, Ketrampilan Teknik Pemasaran Sosial, dan lain-lain.
Catatan: Pembagian konsultan manajemen dan konsultan teknis tidak hitam putih.
Sukses Konsultan:
Untuk konsultan manajemen ada 3 hasil yang menurut Schaffer (1998) disebut sukses yaitu:
- Konsultan harus memberikan solusi atau metode baru untuk klien;
- Organisasi klien harus memperoleh perbaikan yang dapat diukur sebagai hasil dari mengadopsi solusi yang diberikan oleh konsultan;
- Klien harus dapat melakukan pengembangan berkesinambungan di masa mendatang.
—Dengan kata lain, konsultan manajemen tidak hanya ahli pada bidangnya, namun juga berfungsi sebagai agen perubah yang efektif dan turut bertanggung-jawab terhadap hasil akhir proyek konsultasi di klien. Dalam hal ini banyak konsultan yang hanya mau bertanggung-jawab pada sukses yang pertama saja.
Mengapa Konsultan gagal ?
Lima (5) hal mendasar yang membikin pekerjaan konsultan manajemen salah sejak awal yaitu:
- Proyek konsultasi didefinisikan berdasarkan produk konsultan, bukan berdasarkan hasil yang diinginkan untuk dicapai oleh klien;
- Jangkauan proyek didasarkan pada logika, bukan pada kesiapan klien untuk berubah;
- Adanya satu perubahan besar, bukan sukses yang bertahap;
- Tidak ada kemitraan antara konsultan dengan klien, dan
- Terlalu banyak dipakainya tenaga konsultan.
e. Kompetensi yang harus dimiliki oleh konsultan (Silahkan klik)
Silahkan klik Powerpoint ini untuk membahas Pengembangan Kompetensi Konsultan :
f. Etika konsultan (Silahkan klik)
Catatan untuk seorang konsultan agar dapat menjalankan fungsi secara etis (authencity consulting) adalah sebagai berikut:
- Do no harm to your client.
- Keep client information private unless the client or law requests otherwise.
- Do not create dependence by you on your client, nor by your client on you.
- Anticipate and avoid conflicts of interest (for example, representing two opposing interests at once).
- Do not act in the official capacity as an advocate for your client.
- Do not go beyond your own expertise.
- Do not skip the discovery phase of consulting.
–
Referensi: (Silahkan klik)
Holtz H. 1998. The Consultant’s Guide To Proposal Writing. Wiley
Kaye J. 1998. Inside the Technical Consulting Business. Launching and Building Your Independent Practice. John Wiley & Sons.
LeKander R.L. 1998 An introduction to Business Coaching. WorkGroup Resources, Inc.
Shaffer R.H. 1997. High Impact Consulting. Jossey-Bass Publishers. San Fransisco
Adapted from “Field Guide to Consulting and Organizational Development”–to obtain the entire book,
select “Publications” at http://www.authenticityconsulting.com