Jakarta – Tiga jari kanan diletakkan di dada, lalu berseru “Salam keselamatan pasien.”
Itulah cara Dr.Nico A.Lumenta, K.Nefro, MM, Ketua Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) menyapa peserta Seminar dan Workshop Komite Medik bertajuk Mutu Profesi Medis: Kiat Menghadapi Akreditasi Nasional dan Joint Comission International (JCI) Accreditation.
Seminar itu diselenggarakan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di Hotel Sultan, Jakarta pada 10 hingga 11 April kemarin.
“Mungkin sebagian sudah ada yang tahu, ini cara saya mengingatkan tentang pentingnya kita menjaga keselamatan pasien. Jari kita ada di dada, berarti keselamatan mereka ada di tangan kita,” kata Nico.
Pada masa lalu, kalangan rumah Sakit (RS) dan medis kerap mengatakan, kualitas adalah prioritas pertama. Sehingga, isu tentang keselamatan pasien belum mengemuka.
“Sekarang ini kita luruskan, tak ada kualitas kalau keselamatan pasien tidak terjamin. Layanan berkualitas, ya berarti pasien aman,” kata Nico.
Menjaga keselamatan pasien itu, kata Nico, berarti mencegah mereka terluka, sakit, mengalami kecelakaan juga meninggal ketika berada dalam asuhan rumah sakit (RS).
“RS dan pasien juga harus mengubah paradigma, pasien sebagai pusat, bukan dokter. Semua pihak, mulai dokter, perawat, ahli gizi, semua berkolaborasi untuk kepentingan pasien,” kata Nico.
Sumber: pdpersi.co.id