PONTIANAK – Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso Pontianak tetap menjadi rumah sakit rujukan tertinggi di Kalbar pada 2012. Kunjungan rawat inap di sana berdasarkan bed occupancy rate (BOR) mencapai 79 persen.
”Kunjungan rawat inap pada 2012 meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 69 persen,” ujar Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya ketika menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Kalbar Akhir Tahun Anggaran 2012, Rabu (27/3) di DPRD Kalbar.
Christiandy menyebutkan secara rinci, rata-rata lamanya rawatan satu pasien selama lima hari. Efisiensi pemakaian tempat tidur mencapai 51 kali, dan tingkat efisiensi tempat tidur kosong rata-rata satu hari.
Tak hanya rawat inap, kunjungan pasien rawat jalan di RSUD Soedarso pada 2012 juga meningkat menjadi 170.073 pasien. Sedangkan tahun sebelumnya hanya 154.477 pasien, sehingga ada peningkatan sebanyak 21.418 pasien atau 10,2 persen.
”Peningkatan jumlah pasien rawat jalan dan rawat ini bukan semata-mata karena meningkatnya orang sakit. Tetapi lebih disebabkan meningkatnya layanan kesehatan dan kesadaran masyarakat bahwa kesehatan itu penting,” ungkap Christiandy, yang juga menyebutkan RSUD Soedarso telah terakreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan oleh Kementerian Kesehatan melalui peningkatan standarisasi pelayanan rumah sakit.
Selain RSUD Soedarso, pelayanan kesehatan juga dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi. Pelayanan di sana berupa pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan. Pasien rawat inap pada 2012 rata-rata setiap harinya sebanyak 605 orang, dan kapasitas tempat tidur sebanyak 385 unit.
”Dilihat dari kondisi tersebut, rata-rata tingkat hunian tempat tidur masih diatas 100 persen. Sebanyak 90 persen pasiennya dari keluarga tidak mampu,” jelas Christiandy.
Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Kalbar mengarahkan program untuk peningkatan mutu, perluasan jangkauan, dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat. ”Hal ini ditandai dengan beroperasinya Rumah Sakit Kota Pontianak pada tahun lalu, akreditasi rumah sakit, penambahan tenaga kesehatan dan apotek, dan lain-lain,” katanya.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Kalbar Tahun Anggaran 2012 yang disampaikan ke legislatif, Rabu(27/3) mendapat tanggapan dari wakil rakyat. LKPj Gubernur diharapkan tidak seperti copy paste.
Anggota DPRD Provinsi Kalbar Syafrani menyebut, pemakaian anggaran rakyat seperti disampaikan Gubernur Kalbar dalam setiap mata anggaran akan ditindaklanjuti.
Nantinya akan dibentuk rapat kerja kemudian tim pansus yang akan mengeluarkan rekomendasinya seperti apa. “Biasanya disampaikan 2×30 hari. Kalau tidak disampaikan, artinya tidak ditanggapi,” ujarnya.
Disamping itu ada wacana memakai tim independen dalam menanggapi LKPj Gubenjur Kalbar juga disambut positif. Anggota DPRD Provinsi Kalbar dapil Kota Pontianak ini menyetujuinya supaya ada konsep perbaikan pengunaan anggaran. ”Kita setuju saja, asalkan tim tersebut objektif,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kalbar Prabasa Anantatur menyebutkan LKPj masih akan dilihat, ditelusuri dan dievaluasi dengan dibentuk pansus. “Tiap SKPD sudah menyampaikan anggaran-anggaran yang dipergunakan. Tentunya ada target seperti apa. Kita sudah lihat itu,” tuturnya.
Sumber: berita.plasa.msn.com