Memecahkan Kode Perubahan
Semua sudah menyadari bahwa perubahan tidak dapat dihindari, namun dapat diantisipasi dan dikelola. Tulisan sebelumnya membahas mengenai delapan kesalahan terbesar yang terjadi selama proses transformasi yang menyebabkan mengapa proses transformasi gagal. Selain harus memiliki energi yang cukup untuk menempuh proses “marathon” perubahan, kemudian memastikan bahwa calon “ahli waris” kepemimpinan juga memahami filosofi perubahan dan dapat meneruskannya. Proses perubahan membutuhkan pengorbanan yang sangat besar, dari sisi SDM maupun ekonomi. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dan meminimalisir korban perubahan (penggantian personel, pemutusan hubungan kerja), Michael Beer dan Nitin Nohria pada artikel yang lain menyarankan bahwa para eksekutif harus benar-benar memahami sifat dan proses perubahan. Selain itu, pemimpin harus mampu memecahkan kode-kode perubahan. Apa saja kode-kode perubahan tersebut, Anda dapat mengikutinya di website ini.
–
Salah satu isu besar transformasi dalam manajemen perumahsakitan di Indonesia saat ini adalah akan diberlakukannya UU BPJS mengenai Universal Health Coverage. Driver perubahan ini memang ada di level makro, namun pengaruhnya bisa sampai ke manajemen mikro di RS. Sebagai contoh bagaimana sistem informasi manajemen di RS bisa dibuat agar sejalan dengan implementasi UU ini. Sehingga dalam hal ini perlu perubahan dalam sistem yang bisa jadi melibatkan perubahan budaya organisasi. Salah satu upaya yang sudah dilakukan oleh sekelompok pakar sistem informasi adalah bagaimana agar komunikasi data dari berbagai fasilitas kesehatan(RS, Puskesmas, Praktek Dokter)dapat dilakukan sehingga tidak terjadi multiple-entry yang tentu saja menjadi lebih efisien. Hal ini membutuhkan perubahan mindset diantara para pengelola fasilitas tersebut dalam memandang fasilitas pelayanan lain sebagai mitra dan kemudian menerjemahkannya menjadi sebuah sistem jejaring yang terintegrasi.
Selamat mengikuti,
Bersama ini kami sampaikan pula pada para member website bahwa seluruh pelatihan jarak jauh yang seharusnya dimulai pada Februari, kami undur pelaksanaannya hingga akhir Maret. Hal ini mengingat masih banyak RS yang akan mengikuti pelatihan namun masih belum familiar dengan tata cara penggunaan media kursus online. Oleh karena itu, masa jeda ini akan kami gunakan untuk memberikan sosialisasi mengenai cara kursus online dan buku manualnya. Demikian pengumuman dari kami, harap maklum.
Salam hangat